Penyerangan Umat Kristen di Sukabumi, Ade Armando: MUI Harus Berani

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 09:00 WIB
Ade Armando (dok youtube Ade Armando)
Ade Armando (dok youtube Ade Armando)


Bisnisbandung.com - Ade Armando menyampaikan kritik keras kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ade Armando mengkritik MUI terkait insiden penyerangan terhadap umat Kristen yang sedang retreat di Sukabumi.

Menurut Ade Armando MUI harus berani bersuara tegas mengecam tindakan biadab tersebut yang dilakukan oleh kelompok mengatasnamakan Islam.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kritik Penerapan AI dalam Kurikulum, Bisa Perburuk Ketimpangan Pendidikan

Dalam video youtubenya, Ade Armando menegaskan bahwa para pelaku penyerangan yang menyebut dirinya Muslim itu salah paham.

"Mereka tidak menyadari bahwa saudara-saudara Kristen sedang beribadah dan tidak mengancam siapa pun," ujarnya.

Ia menegaskan umat Kristen yang sedang beribadah itu tidak melakukan hal tercela sedikit pun.

Ade Armando menyoroti sikap MUI yang dianggapnya cenderung bermain aman.

“MUI seharusnya mengingatkan secara tegas bahwa tindakan menyerang umat Kristen yang sedang beribadah adalah haram dan tidak boleh dilakukan atas nama Islam,” kritik Ade Armando.

Baca Juga: Ada Apa dengan 2030? Raymond Chin Sebut Ini Tahun Kritis

Namun yang terjadi justru MUI hanya mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing emosi serta menyerukan agar penegakan hukum diserahkan kepada aparat.

Ade Armando juga mengutip pernyataan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah yang menilai serangan itu harus ditolak namun juga mengingatkan agar jangan menimbulkan kemungkaran yang lebih besar dalam menanggapi kejadian tersebut.

Pernyataan ini menurut Ade Armando kurang tegas dan bahkan terkesan membenarkan tindakan radikal.

“Kita butuh ulama yang tidak pengecut. Suara ulama adalah penentu di akar rumput. Mereka harus mampu membersihkan pemikiran radikal yang keliru bahwa menyerang non-Muslim adalah diperintahkan agama,” tegas Ade Armando.

Baca Juga: Komnas HAM Tegaskan Migrasi Tenaga Kerja Tidak Boleh Jadi Solusi Negara Atasi Pengangguran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X