Ia menyindir keras pihak-pihak yang sering berlindung di balik jargon hak asasi manusia tetapi membiarkan pelanggaran nyata terhadap hak anak terjadi di depan mata.
Seperti anak di bawah umur merokok, mengendarai motor, hingga mengakses konten dewasa di media sosial.
Dedi Mulyadi bahkan menyebut barak militer lebih memberikan hak-hak anak dibandingkan rumah sendiri.
Di barak anak-anak dibangunkan pagi, diberi sarapan bergizi, belajar dengan tertib, berolahraga, hingga mengikuti kegiatan keagamaan semuanya dalam suasana disiplin dan kasih sayang.
Baca Juga: Kasus ‘Fantasi Sedarah’ Jadi Alarm Bahaya, MUI : Kita Defisit Moral dan Keilmuan
"Di mana letak salahnya anak-anak diajak salat subuh, sarapan dengan telur dan susu, belajar disiplin, dan tidur pukul 9 malam?" tanya Dedi Mulyadi.
Sementara di rumah menurutnya anak-anak tidur larut malam, kecanduan gadget, makan junk food, dan minim perhatian orang tua.
Di akhir pidatonya, Dedi Mulyadi menyerukan perubahan besar dalam pola pikir pembangunan nasional.
Ia menekankan pentingnya menghadirkan kembali ruang publik, rumah yang ramah keluarga, dan alam yang bersih agar anak-anak bisa kembali terhubung dengan semesta.
Baca Juga: Pemerhati Perempuan dan Anak Ungkap Negara Perlu Kementerian Khusus untuk Urusan Mendidik Anak
"Ekonomi penting tapi jangan sampai membunuh ruang-ruang publik yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh," tegasnya.
Dedi Mulyadi menutup dengan mengingatkan tentang hakikat pendidikan Indonesia yang sejati yakni membentuk manusia seutuhnya. Dalam falsafah Sunda disebut sebagai “pancawaluya”: cageur, bager, bener, pinter, singer.***
Artikel Terkait
Krisis Kesejahteraan Driver Ojol, Pengamat Politik: Ini Tanggung Jawab Negara
Hendri Satrio Bongkar Dugaan Budi Arie Raup Rp 20 Miliar per Bulan dari Judi Online
Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Polemik Lingkar Pinggang serta Gaji, Apa Kata Pengamat Politik UIN?
Bonus Rp25 Juta untuk Siswa Sekolah Kebangsaan, Dedi Mulyadi Blak-blakan Soal Sumber Dana
Geledah Kantor Kemnaker, KPK Sita Tiga Mobil Terkait Kasus Suap Izin TKA
Bos Sritex Terjerat Kasus Korupsi Kredit Rp3,5 Triliun, Langsung Ditahan Kejagung