"Ini soal keadilan. Saya ingin bantu lembaga yang benar-benar perlu bukan yang punya kedekatan kekuasaan. Saya mau akhiri pendekatan hibah berbasis aspirasi politik," tegasnya.
Tak hanya pesantren pemangkasan juga menyasar organisasi besar lain seperti PMI, KPID, KNPI, NU, dan Persis, dengan nilai yang dipangkas bervariasi antara Rp1-3 miliar.
"Kalau saya dibilang lebih suka tontonan daripada tuntunan, biar saja. Yang penting uang rakyat gak disalahgunakan. Saya lebih baik dihujat daripada membiarkan sistem yang korup terus berlangsung," pungkasnya.
Dedi Mulyadi memastikan ke depan bantuan akan fokus pada madrasah dan tsanawiyah yang tak punya akses politik dan benar-benar membutuhkan.***
Artikel Terkait
Jokowi Cawe-Cawe, Pengamat Politik Buka Suara Soal Kritik Uni Lubis
LG Batal Investasi di Indonesia, Pemerintah: Kami yang Memutus, Bukan Mereka
DPR Kecewa, Kasus Uang Miliaran di Bawah Kasur Hakim Dinilai Memalukan dan Memilukan
Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!
Pengacara Geruduk Polda, Laporkan Roy Suryo soal Ijazah Jokowi
Dulu Heroik, Kini Pragmatis? Pengamat Sebut Prabowo Alami Pergeseran Sikap