bisnisbandung.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Nyarwi Ahmad, menilai bahwa Provinsi Jawa Barat kini mulai bertransformasi menjadi pusat perhatian dalam lanskap politik nasional.
Menurutnya, ada pergeseran panggung politik dari Jakarta menuju Jawa Barat, didorong oleh populasi pemilih yang besar dan kemunculan figur-figur politik dengan daya tarik kuat.
Prof. Nyarwi menyoroti bahwa Jawa Barat memiliki basis pemilih terbesar di Indonesia, menjadikannya sebagai wilayah strategis dalam setiap kontestasi politik, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden.
Baca Juga: Massa Tuntut Kejujuran Jokowi Soal Ijazah, Pengamat: Ini Masalah Moral
Ia juga mencatat bahwa jumlah anggota DPR RI dari Jawa Barat merupakan yang tertinggi dibanding daerah lain, menjadikan provinsi ini sebagai medan perebutan kekuasaan yang sangat kompetitif.
Dalam pandangannya, kemunculan tokoh Dedi Mulyadi sebagai Gubernur, atau yang dikenal sebagai KDM, menjadi faktor utama yang membuat Jawa Barat semakin menonjol.
“Dan kebetulan, saya lihat ya, salah satunya KDM, Kang Dedi. Itu kan walaupun tentu kontroversial, tapi banyak gebrakannya, inovatif juga. Kontroversial,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Sindonews.
Baca Juga: Bantah Isu Ijazah Palsu, UGM Tampilkan Bukti Keaslian Ijazah Jokowi
Ia melihat KDM sebagai sosok yang tidak hanya populer, tetapi juga dikenal karena gebrakan-gebrakan yang inovatif sekaligus kontroversial.
Mulai dari kebijakan pembongkaran bangunan di kawasan Puncak hingga pelarangan praktik sumbangan di jalan, semua menjadi cerminan dari gaya kepemimpinan yang berani menabrak pakem lama.
Prof. Nyarwi membandingkan pendekatan KDM dengan gaya kepemimpinan tokoh-tokoh seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dikenal luas karena keberanian dan ketegasannya, meskipun kerap menimbulkan pro dan kontra.
Menurutnya, figur semacam ini memang selalu menarik perhatian publik karena dianggap menawarkan alternatif baru dalam gaya kepemimpinan daerah.
Baca Juga: Kontroversi Ijazah Jokowi: Mohamad Sobary Tuntut Kebenaran dan Pertanggungjawaban
Lebih lanjut, ia melihat bahwa kehadiran Dedi Mulyadi memperkuat posisi Jawa Barat sebagai lumbung pemimpin masa depan.
Artikel Terkait
Pencitraan Berlebihan Gaya Dedi Mulyadi Dianggap Lebay Kata Pengamat Politik
Banyak yang Mengkritik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Ini Bukan Soal Suka atau Tidak
11 Jalur Kereta Api di Jawa Barat Akan Dihidupkan, Dedi Mulyadi: Termasuk Bandung-Ciwidey!
Kisah Haru Panji Sepatu Bolong, Gaji Rp 300 Ribu, dan Umrah Gagal yang Bikin Dedi Mulyadi Tersentuh
Warga Sukahaji Resah, Dedi Mulyadi: Pemilik Tanah Harus Tunjukkan Surat Asli!
Ade Armando Bongkar Gebrakan Dedi Mulyadi: Media Dicekik, Preman Disikat!