Bisnisbandung.com - Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian dengan kebijakan-kebijakan yang diluncurkannya sejak dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
Salah satu kebijakan yang menuai perhatian adalah pemangkasan anggaran belanja media yang tajam serta fokusnya yang kuat dalam memberantas praktik preman di wilayahnya.
Dalam pandangan Ade Armando hal ini bukanlah sekadar pencitraan politik melainkan langkah konkret yang berani untuk menegakkan keadilan dan memberdayakan masyarakat.
Baca Juga: Ekonom Senior Ungkap Upaya Pemerintah Lindungi Industri dari Dampak Tarif Trump
Ade Armando dalam kanal YouTubenya mengungkapkan keyakinannya bahwa langkah Dedi Mulyadi untuk menurunkan anggaran belanja media di Jawa Barat adalah tindakan yang sangat signifikan.
Pada 2023 anggaran belanja media Jawa Barat tercatat hampir mencapai Rp 50 miliar.
Namun di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi pada 2024 anggaran tersebut dipangkas menjadi hanya Rp 3,1 miliar.
Menurut Armando langkah ini adalah bukti bahwa Dedi Mulyadi lebih memilih untuk membiarkan dirinya diberitakan secara objektif oleh media tanpa bergantung pada media untuk membangun citra positif.
Dedi Mulyadi memilih untuk merealokasikan dana tersebut ke program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Daripada menggunakan dana untuk membayar media agar selalu memberitakan hal-hal positif tentang pemerintahannya.
"Ini adalah langkah yang luar biasa. Dedi Mulyadi tidak peduli dengan pencitraan yang penting adalah memberikan kinerja terbaik untuk rakyat. Dia tidak takut media akan mengawasinya secara kritis karena dia yakin kinerjanya akan berbicara sendiri," ujar Ade Armando.
Selain pemangkasan anggaran media Dedi Mulyadi juga menunjukkan keberaniannya dalam memberantas praktik premanisme yang marak di Jawa Barat.
Dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat pada 21 Maret 2025 Dedi Mulyadi mengumumkan pembentukan satuan tugas (Satgas) anti-preimanisme di seluruh wilayah provinsi ini.
Baca Juga: Pihak Jokowi Enggan Tunjukkan Ijazah Asli, Tim Hukum: Kecuali Diminta Pihak yang Berwenang
Artikel Terkait
Menteri Prabowo Masih Anggap Jokowi Bos? Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah: Matahari Kembar Itu Nyata!
Mantan Ketua MPR Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Singgung Ancaman Penjara 6 Tahun
Ketua KPK Jadi Pengawas Danantara, Pengamat Menilai Pembusukan KPK Berlanjut!
Menteri Bahlil Naik Jet Pribadi Saat Rakyat Susah, Pengamat Di Mana Empatinya?
11 Jalur Kereta Api di Jawa Barat Akan Dihidupkan, Dedi Mulyadi: Termasuk Bandung-Ciwidey!
Kisah Haru Panji Sepatu Bolong, Gaji Rp 300 Ribu, dan Umrah Gagal yang Bikin Dedi Mulyadi Tersentuh