Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan penghargaan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Bagi Dedi Mulyadi yang lebih penting adalah memastikan pembangunan berjalan secara adil dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dikutip dari youtubenya Dedi Mulyadi menjelaskan "Masyarakat itu tidak butuh penghargaan."
Baca Juga: Nasib Freelancer vs Karyawan Tetap, Raymond Chin Soroti Tren Masa Depan
"Yang penting sampahnya terangkut, transportasi lancar, jalannya bagus, dan pelayanan publik berjalan dengan baik," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya efisiensi dan realokasi anggaran tanpa mengorbankan standar pelayanan minimal yang diperlukan masyarakat.
Ia meminta jajaran pemerintahan untuk lebih cermat dalam mengalokasikan dana agar tidak sekadar mengurangi anggaran secara serampangan.
"Jangan main potong anggaran tanpa pertimbangan matang. Lihat isi anggaran di setiap perangkat daerah mana yang bisa dikurangi atau dialihkan ke program yang lebih bermanfaat," tegasnya.
Ia mencontohkan bagaimana dana hasil efisiensi bisa dialihkan ke program-program strategis seperti pembangunan jalan menuju sekolah terpencil, fasilitas kesehatan, dan akses ke sentra produksi pertanian serta kelautan.
Baca Juga: Mengapa Mencari Kerja Semakin Sulit? Ini Akar Masalahnya!
Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya transparansi dalam birokrasi.
Menurutnya setiap kebijakan harus terbuka dan bisa diakses oleh publik agar tidak ada celah bagi penyimpangan.
"Di bawah kepemimpinan saya, tidak perlu lagi mengejar piagam atau penghargaan. Yang penting rakyat Jawa Barat benar-benar merasakan hasil pembangunan," katanya.
Dedi Mulyadi juga membandingkan sistem pembangunan di Indonesia dengan China.
Baca Juga: Negara Lain Perang AI, Bagaimana Nasib Indonesia? Chandra Putra Negara Soroti Karya Anak Bangsa
Artikel Terkait
Bahlil Gagal Total! Rocky Gerung: Antrian Gas LPG Subsidi 3 kg, Rakyat Menjerit!
Tantangan Polri di Era Prabowo, Mahfud MD: Evaluasi Kepemimpinan Harus Segera Dilakukan
Kematian Nenek Akibat Antri Gas 3 KG, Rudi Kamri: Menteri Bahlil Harus Bertanggung Jawab
Jokowi Kendalikan Menteri dengan Ketenangan, Pangi Syarwi: Prabowo Waspadai Menteri "Liar"
LPG 3 KG Langka, Awalil Rizky: Transisi Kebijakan Kurang Smooth, Ya Jelas Rakyat Susah
Tak Seperti Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi Ogah Seremonial Cukup Gunting Pita dan Makan Timbel