Bisnisbandung.com - Kelangkaan gas LPG subsidi 3 kg semakin parah! Antrean panjang di berbagai daerah terjadi hingga menelan korban jiwa.
Dalam youtubenya pengamat politik Rocky Gerung turut mengomentari hal ini.
Rocky Gerung menyebut kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia tidak becus dan hanya menyengsarakan rakyat.
Baca Juga: Pasarnya Besar banget! Pengusaha Ini Bongkar Cara Ekspor Briket Arang
Dalam beberapa hari terakhir media sosial dipenuhi dengan video dan foto warga yang mengantre panjang demi mendapatkan gas melon.
Di Pamulang Tangerang Selatan bahkan dilaporkan ada warga yang meninggal dunia saat mengantre.
Kejadian ini semakin memperkuat anggapan bahwa ada yang tidak beres dalam distribusi gas LPG 3 kg.
"Kita lihat di berbagai daerah antrean mengular. Bahkan ada yang sampai berjam-jam menunggu. Ini jelas bukan hanya masalah distribusi tapi ada yang tidak beres di sistem pasokannya," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Jhon Sitorus Sebut HTI dan Khilafah Mulai Subur di Rezim Saat Ini, Apa yang Terjadi?
Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan LPG 3 kg melainkan hanya penataan ulang distribusi.
Namun pernyataan ini justru menuai kecaman karena bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
Kondisi ini memunculkan dugaan bahwa ada permainan dari distributor dan agen LPG.
Rocky Gerung menegaskan bahwa situasi ini bisa berujung pada ketidakpuasan publik yang lebih besar.
Jika tidak segera ditangani bisa saja timbul aksi protes lebih luas.
Baca Juga: Seorang Ibu Meninggal Diduga Akibat Antre Beli LPG 3 Kg, Jhon Sitorus Salahkan Bahlil
Artikel Terkait
Megawati Berbicara di Forum Pemimpin Dunia, Rudi S Kamri: Jokowi Cukup di Forum Kepala Desa
IKN Itu Konyol! Rocky Gerung Sindir Proyek Jokowi, Prabowo Mulai Pangkas Anggaran
Pendukung Fanatik Jokowi Diingatkan M. Sobary, Ranting Lapuk Bisa Patah!
Jokowi Touring dengan Motor, Hendri Satrio: Kenapa Harus Dipermasalahkan?
Jokowi Touring dengan Motor, Hendri Satrio: Kenapa Harus Dipermasalahkan?
Amien Rais Sebut Mulyono Terjangkit Peter Pan Syndrome, Apa Dampaknya untuk Indonesia?