Eka Bangsa Berdikari Indonesia Dorong Kesadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

photo author
- Minggu, 24 Desember 2023 | 12:00 WIB
Kegiatan workshop pengolahan sampah di Kota Bandung Jawa Barat (dok. Eka Bangsa Berdikari Indonesia)
Kegiatan workshop pengolahan sampah di Kota Bandung Jawa Barat (dok. Eka Bangsa Berdikari Indonesia)

Maka keluarlah Perda Kota Bandung No.09 Tahun 2018, Pasal 24a: Ayat (1): Pemilahan Sampah dilakukan oleh setiap orang di sumbernya; Ayat (2): Pemilahan dilakukan secara bertahap, yaitu: a) Memisahkan sampah organik dari sampah lainnya, b) Memisahkan sampah organik, sampah spesifik, sampah yang dapat di daur ulang dan sampah yang dapat diguna ulang.

"Perda tersebut melahirkan Program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan atau yang dikenal dengan Program KANG PISMAN," ungkap Muhammad Reza.

Kurangi: Mengurangi konsumsi dan meminimalisir timbulan sampah, Pisahkan: Pisahkan Sampah sesuai dengan jenisnya supaya mudah untuk dimanfaatkan dan Manfaatkan: Memanfaatkan dan mengelola sampah sedekat mungkin dari sumber.

"Program KANG PISMAN tersebut, sebagai modal tahap awal agar sampah tidak tercampur dan sebagai upaya pengurangan timbulan sampah yang berasal dari individu dan rumah tangga juga timbulan yang berasal dari kawasan, TPS dan TPA dari kawasan," kata Reza.

Baca Juga: PT Freeport dan BRI Resmi Jalin Kerjasama Perjanjian Trade Facility

Pintar Membuat Kompos dari Sampah
Disampaikan oleh Tubagus Ari Satria Bakti bahwa untuk memberikan kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah kepada masyarakat.

"Masyarakat mengenali dahulu apa saja sampah yang termasuk organik dan anorganik. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui sampah mana yang organik dan anorganik, jadi pertama kenali dulu jenisnya," kata Ari.

Selanjutnya siapkan wadahnya untuk pemilahan, lalu lakukan dan manfaatkan. Karena potensi ekonomi dari sampah itu sangat banyak, dari kasgot (sampah maggot) bisa dibuat skincare hingga pakan ternak.

Bahan-bahan alami yang dapat dijadikan kompos diantaranya potongan buah, potongan sayuran, ampas kopi, kulit telur, potongan rumput dan tanaman, daun kering, kayu dan kulit kayu yang dicincang halus, kertas bekas, tisu, atau koran yang sudah tak terpakai lagi dan lainnya.

Menerapkan Zero Waste sebagai solusi program rangkaian tahapan yang bertujuan untuk membuat sistem pengelolaan sampah yang sistematis, terukur, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Kegiatan Zero Waste antara lain pemilahan sampah di kawasan, pengelolaan, dan pemanfaatan semua sampah yang terpilah sehingga mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA.

Dalam program ini, yang dilakukan warga adalah mengumpulkan dan memilah sampah dalam sebuah wadah (bukan plastik kresek) kemudian diberikan kepada kader atau petugas sampah.

Petugas sampah akan menyediakan wadah atau ember yang besar kemudian warga memasukkan sampah yang telah terkumpul dan terpilah ke dalam ember besar tersebut. Sehingga kesadaran warga sangat dibutuhkan agar program ini dapat berjalan dengan baik.

Peranan anak muda yang paling penting dalam isu sampah ini adalah melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan punya sudut pandang bahwa yang melakukan hal ini tidak bisa hanya kita saja namun juga orang lain dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Menetapkan Tujuan Pribadi untuk Meningkatkan Diri di Tahun Depan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X