Bisnisbandung.com - Eka Bangsa Berdikari Indonesia merupakan sebuah wadah perkumpulan anak yang muda yang menjalankan kegiatan sosial.
Salah satu kegiatan yang dicanangkan terkait pencegahan stunting guna menghantarkan generasi muda siap menuju Indonesia emas.
Bertempat di Hotel Topas Bandung, Eka Bangsa Berdikari Indonesia menggelar seminar yang mengusung tema Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Melalui Pencegahan Stunting.
Acara ini diisi oleh Elma Triyulianti, S.Psi., MM., dari BKKBN Jawa Barat selaku Mentor Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga mengatakan bahwa pencegahan Stunting dapat dilakukan secara sederhana, yakni melalui cegah pernikahan dini.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Fakta, Isu Hapus Bansos Bila Terpilih jadi Presiden
"Salah satu pencegahan Stunting dapat dilakukan dengan menikah pada usia ideal, minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki," kata Elma Triyulianti.
Menikah pada usia ideal, seorang ibu akan siap secara mental dan kematangan organ reproduksi, begitu juga dengan laki-laki akan siap kematangan dan kualitas spermanya.
Stunting tidak bisa berarti kerdil, lanjut Elma. Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial tidak memadai terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
"Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang tidak optimal sesuai dengan usianya," ujar Elma Triyulianti.
Baca Juga: Rocky Gerung: Blunder Zulhas, Kurang Koordinasi dan Hati-hati dalam Berbicara
Hal tersebut tidak sesuai dengan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 dikarenakan sumber daya manusia yang tidak berkualitas dan tidak berdaya saing dikarenakan Stunting.
Sehingga, bonus demografi harus dipersiapkan kualitas dan potensi sumber daya manusianya dengan bagus melalui strategi perencanaan Pernikahan, perencanaan Pendidikan dan perencanaan Kesehatan.
Guna mencegah kemunculan kasus stunting, sambung Elma, idealnya tiga bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatannya melalui aplikasi Elsimil (*Elektronik Siap Nikah dan Hamil).
Trik yang paling mudah dilakukan yakni dengan menghindari perilaku beresiko, misalnya pacaran, pernikahan dini, narkoba, seks bebas.
Artikel Terkait
Lindungi Penumpang Wanita di Kereta Api, Sosialiasasi dan Edukasi Gencar Digelar
Kunjungi Petani Pangalengan, Capres No Urut 1 Anis Baswedan Dengarkan Keluh Kesah Petani
Berbagi Keceriaan Zest Sukajadi Bandung Rayakan Anniversary ke-8 dengan Panti Asuhan Al-Kautsar
Peringati Hari Jadi ICMI, Pemuda ICMI Adakan Pembagian Sembako
Bingkai Kaleidoskop 2023: Sorotan KPID Jabar Temukan 5 Program Paling Bermasalah
KPID Jabar dan Asosiasi Dorong Pemda untuk Menyelamatkan Lembaga Penyiaran