Bisnis Bandung - Pada umumnya masyarakat Indonesia antusias melaksanakan mudik tahun ini akibat pemerintah membolehkan masyarakat mudik. Sejak awal puasa para pemudik sudah melaksanakan persiapan.
Para pekerja serabutabn, kuli bangunan, dan pedagang kecil, menyambut longgarnya aturan mudik dengan antusias. Mereka melakukan persiapan mengepak barang dan memperbaiki sepeda motornya.
Banyak pemudik yang pulang kampung pada awal puasa. Alasannya, untuk menghindari kemacetan dan dapat berkumpul sanak saudara lebih lama.
Di beberapa ruas jalan di Bandung sudah tampak beberapa pemotor berboncengan dengan keluarganya. Barang bawaannya berupa kardus dan tas diikat di bagian belakang motornya.
Baca Juga: Dampak Dihapusnya Kewajiban Antigen atau PCR, Puluhan Juta Orang Mudik Lebaran Tahun Ini
Bukan hanya para pemudik yang antusias melaksanakan mudik tahun ini, para pengusaha kendaraan umum seperti bus, travel, dan sebagainya berkeyakinan penumpang mudik akan jauh lebih banyak,
Selama dua tahun lebih arus mudik terhenti akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena merebaknya Covid-19. Silaturahmi antarwarga seolah-olah terputus.
Mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi budaya. Orag yang bekeja atau mencari nafkah di kota besar pulang kampung setiap menjelang Lebaran.
Baik pemudik maupun kerabat di kampung halaman selalu berharap setiap Lebaran dapat berkumpul. Mereka dapat merayakan Idulfitri bersama-sama dengan penuh kebahagiaan.
Perdesaan di tempat-tempat terpencil sekalipun, pada saat para pemudik berkumpul menjadi ramai. Peristiwa setahun sekali itu merupakan kesempatan menyambung silatutahmi.
Secara ekonomi, arus mudik mendorong pertumbuhan ekonomi desa meninkat. Para pedagang kecil di perkampungan mendapat rezeki dari orang kota dan perputaran uang terjadi lebih luas.
Pertumbuhan ekonomi di perdersaan sebagai dampak budaya mudik, diharapkan dapat mengendalikan arus urbanisasi. Banyak buruh yang memilih kembali tinggal di desa.
Para pemudik tidak akan kembali lagi ke kota karena pembangunan lebih diarahkan ke desa. Pemerataan pembangunan tengah digalakkan melalui masuknya dana desa dan peningkatan infrastruktur.
Pelonggatran peratutan mudik berpengatruh sangat besar terhadap pembangunan masyarakat desa. Karena itu budaya mudik harus mendapat perhaian khusus pemefrintah.
Artikel Terkait
Jelang Arus Mudik, Dinas Perhubungan Kota Bandung Pantau Ketat Penumpang Naik Di Luar Terminal
Pantai di Selatan Tasikmalaya, Cocok untuk Liburan Mudik Lebaran
Kue Mochi Oleh-Oleh Mudik dari Sukabumi
ASN di Kota Cimahi Tidak Diizinkan Melakukan Hal Yang Satu Ini Jika Ingin Mudik Lebaran 2022
Pergerakan Arus Mudik Mulai Terjadi, Anjuran Mudik Lebih Awal Diikuti Masyarakat