Sudah Dimulai Awal Puasa Masyarakat Antusias Sambut Kelonggaran Mudik

photo author
- Selasa, 26 April 2022 | 15:20 WIB
LEBARAN masih satu minggu lagi. Masyarakat sudah mulai memenuhi ruas-ruas jalan yang ditetukan sebagai jalan arus mudik. Akibat atutran mudik dilongarkan masyarakat menyambutnya dengan suka cita dan antusias. Sejak awal puasa para pemudik sudah melakuklan persapan-persapan (Pixabay)
LEBARAN masih satu minggu lagi. Masyarakat sudah mulai memenuhi ruas-ruas jalan yang ditetukan sebagai jalan arus mudik. Akibat atutran mudik dilongarkan masyarakat menyambutnya dengan suka cita dan antusias. Sejak awal puasa para pemudik sudah melakuklan persapan-persapan (Pixabay)

Bisnis Bandung - Pada umumnya masyarakat Indonesia  antusias melaksanakan mudik tahun ini akibat  pemerintah membolehkan masyarakat  mudik. Sejak  awal puasa para pemudik sudah  melaksanakan persiapan.

Para pekerja serabutabn, kuli bangunan, dan pedagang kecil, menyambut longgarnya aturan mudik dengan antusias. Mereka melakukan persiapan mengepak barang dan memperbaiki sepeda motornya.

Banyak pemudik yang pulang kampung pada awal puasa.  Alasannya, untuk menghindari kemacetan dan dapat berkumpul sanak saudara lebih lama.

Di beberapa ruas jalan di Bandung sudah tampak beberapa pemotor berboncengan dengan keluarganya. Barang bawaannya berupa kardus dan tas  diikat di  bagian belakang motornya.

Baca Juga: Dampak Dihapusnya Kewajiban Antigen atau PCR, Puluhan Juta Orang Mudik Lebaran Tahun Ini

Bukan hanya para pemudik yang  antusias  melaksanakan mudik tahun ini,  para  pengusaha kendaraan umum seperti bus, travel,  dan sebagainya berkeyakinan penumpang  mudik akan jauh lebih banyak,

Selama dua tahun  lebih arus mudik terhenti akibat  pembatasan  sosial berskala besar (PSBB) karena  merebaknya Covid-19.  Silaturahmi antarwarga seolah-olah terputus.

Mudik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi budaya. Orag yang bekeja atau mencari nafkah di kota besar pulang kampung setiap menjelang  Lebaran.

Baik pemudik maupun kerabat di kampung halaman  selalu berharap setiap Lebaran dapat berkumpul. Mereka dapat merayakan Idulfitri bersama-sama  dengan penuh kebahagiaan.

Perdesaan di tempat-tempat terpencil sekalipun, pada saat para pemudik berkumpul menjadi ramai.  Peristiwa setahun sekali itu merupakan kesempatan menyambung silatutahmi.

Secara ekonomi, arus mudik mendorong pertumbuhan ekonomi  desa meninkat. Para pedagang kecil di perkampungan mendapat rezeki dari orang kota  dan perputaran uang  terjadi  lebih luas.

Pertumbuhan ekonomi  di perdersaan  sebagai dampak  budaya  mudik, diharapkan dapat mengendalikan arus urbanisasi. Banyak buruh yang  memilih kembali tinggal di desa.

Para pemudik tidak akan kembali lagi ke kota karena pembangunan  lebih diarahkan ke desa. Pemerataan pembangunan  tengah digalakkan melalui  masuknya dana desa dan peningkatan infrastruktur.

Pelonggatran peratutan mudik berpengatruh sangat besar terhadap pembangunan masyarakat desa.  Karena itu budaya mudik harus mendapat perhaian khusus pemefrintah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X