Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi Mengecam Keputusan Presiden Joko Widodo

- Senin, 5 September 2022 | 15:00 WIB
HMI Cabang Sukabumi menolak dan mengecam kenaikan harga BBM (Bisnibandung.com / Herdi Perwira)
HMI Cabang Sukabumi menolak dan mengecam kenaikan harga BBM (Bisnibandung.com / Herdi Perwira)

Bisnibandung.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi mengecam keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memangkas subsidi energi sehingga naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax pada Sabtu, 3 September yang lalu.

“Kami HMI Cabang Sukabumi menolak dan mengecam kenaikan harga BBM. Mencabut subsidi BBM merupakan bentuk kezaliman paling nyata rezim Jokowi dan Ma’ruf Amin terhadap rakyatnya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” kata Formatuer HMI Cabang Sukabumi, Muhammad Mulki.

Mulki menegaskan bahwa sejak awal HMI menolak kenaikan harga BBM subsidi. Menurutnya, kenaikan BBM akan berefek terhadap meroketnya harga kebutuhan pokok serta memicu pergolakan ekonomi.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Ketua Umum HMI Cabang Sukabumi Terkait Jelang Pemilu 2024

“Dan itu akan menambah penderitaan ratusan juta penduduk Indonesia yang belum usai akibat pandemi corona. Jokowi dan Ma’ruf Amin mengorbankan rakyatnya dengan dalih penghematan APBN. Inilah salah satu keputusan paling jahat dari rezim oligarki,” katanya.

Menurut Mulki masih banyak anggaran sektor lain yang bisa dipangkas untuk menjaga APBN tetap “sehat”, dibanding mengurangi subsidi sektor energi.

Dia menyebut mengurangi belanja ASN, memotong tunjangan anggota dewan dan mengalihkan anggaran proyek strategis nasional, bisa menekan kebocoran anggaran negara. Apalagi saat ini, harga minyak mentah dunia sedang turun.

Baca Juga: Selain Bansos BLT BBM, Pemerintah Siap Bantu 16 Juta Pekerja Bergaji Rp 3,5 Juta Per Bulan

Selain itu, HMI Cabang Sukabumimenilai, bantuan langsung tunai (BLT) sebagai pengganti dipangkasnya subsidi energi merupakan solusi palsu dan cenderung membodoh-bodohi masyarakat.

“BLT itu solusi palsu yang ditawarkan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Mana cukup dengan Rp600 ribu, tidak cukup satu minggu sudah habis. Kebijakan seperti ini juga, mohon maaf, membodohi masyarakat dan selalu tidak tepat sasaran,” jelas Muhammad Mulki

Maka dari itu, Muhammad Mulki menyerukan kepada seluruh kader HMI Cabang Sukabumi untuk melakukan perlawanan menolak kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Kebebasan Akademik Di Kampus Telah Direnggut HMI : Terkooptasi Politik Pemerintahan

“Kami minta seluruh kader HMI sehimpun secita untuk turun ke jalan menentang kenaikan harga BBM dan melawan rezim oligarki saat ini. Menyuarakan penolakan merupakan jalan satu-satunya demi terwujudnya masyarakat adil makmur. Jika harga BBM tetap naik, maka kami tegaskan Jokowi harus turun,” kata dia.

Diketahui, pemerintah pada hari ini menaikan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp10.000 per liter. Harga Solar yang semula Rp5.150 per liter naik menjadi Rp6.800 per liter. Sementara Pertamax ditetapkan sebesar Rp14.500 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter.***

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X