Kapolri Agar Menjelaskan Yang Sebenarnya Terjadi, Sugeng : Citra Polisi Dimata Masyarakat

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 15:15 WIB
Illustrasi Polisi (unsplash)
Illustrasi Polisi (unsplash)


Bisnisbandung.com – Berbagai pendapat masyarakat umumnya menyebut , kasus kematian Brigadir J , mungkin menjadi salah satu ujian masa kepemimpinan Kapolri Jendral Lystio Sigit Prabowo. Polisi dituntut transparan , tidak melakukan rekayasa dan jujur dalam menangani kasus Brigadir J.

Menurut Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso , kasus berdarah di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J telah menggerus citra polisi . Kapolri agar tampil untuk membuka dan menjelaskan sebenarnya yang terjadi .

“Langkah tersebut merupakan upaya mengembalikan kembali citra polisi di mata masyarakat,” ujar Sugeng, baru-baru ini.

Baca Juga: Kewenangan Polisi Nyaris Tanpa Pengawasan Menguak Tabir Kematian Brigadir J

Lebih lanjut dikemukakan Sugeng , kematian Brigadir Nopriyansah Yosua Hutabarat atau BrigadirJ sudah empat pekan lebih belum menemui titik terang. Tim Khusus yang dibentuk oleh KapolriJenderal Listyo Sigit Prabowo belum juga menemukan motif pembunuhan dan tersangkanya. “ Hal ini telah menarik banyak perhatian masyarakat, dan menunggu dan mengetahui apa yang terjadi di balik kematian Brigadir J.

Dari berbagai sumber yangt dihimpun Bisnis Bandung.com menyebutkan, Richard Eliezer (Bharada E) merupakan orang yang menjadi perhatian utama dalam kasus ini. Ia disebut-sebut , pelaku yang menembak mati Brigadir J dalam insiden kasus baku tembak di rumah mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedy Prasetyo, Minggu (21/7/2022), Bharada E dikembalikan ke asal satuannya yaitu Brigade Mobil (Brimob). Alasan karena Bharada E ke Mako Brimob masih berstatus sebagai saksi.

Baca Juga: Polisi Yunani Targetkan Tangkap Cryptoqueen, Ruja Ignatova

Sementara Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi), Dr Edi Hasibuan, Senin (1/8/22) dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media menyebut , Irjen Ferdy Sambo dicopot dari jabatan Kepala Satuan Tugas Polri. Alasannya , agar Sambo tidak bisa mengintervensi penyelidikan kasus yang menewaskan Brigadir J .


Komnas HAM kehilangan kredibilitas?

Sedangkan tanggapan lain terkait dengan kematian Brigadir J , terlontar dari pakar Hukum tata Negara, Refly Harun yang menyoroti kinerja Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) .

Baca Juga: Key West Kota Tua di Amerika, Tak Ada Polisi Tapi Didenda USD 300

Raflty menilai Komnas HAM merupakan pihak eksternal kepolisian yang dilibatkan dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J. Dalam channel YouTubenya, Minggu (31/7/22). Refly Harun mengungkapkan , Komnas HAM telah banyak kehilangan kredibilitas dan kepercayaan publik sejak ikut mendalami kasus tewasnya pengawal Rizieq Shihab di Jalan Tol KM 50.Hasil investigasi Komnas HAM dalam kasus tersebut jauh dari harapan publik.***

 

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rajiv Siap Wadahi Aspirasi Pemuda Kabupaten Bandung

Sabtu, 16 September 2023 | 18:30 WIB
X