Bisnisbandung.com - Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Mendes PDTT), membuat sebuah pernyataan mengenai peningkatan ekonomi masyarakat pasca Hari Raya Idul adha 1443 Hijriyah.
Yang mana pada Hari Raya Idul Adha tahun ini dinilai sebagai salah satu indikator adanya peningkatan ekonomi di masyarakat.
Hal itu karena berbeda dari tahun-tahun sebelumnya tepatnya tahun lalu, apalagi hari ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Selesai Melaksanakan Ibadah Haji, Para Jemaah Haji Indonesia Jalani Pemeriksaan Gejala Covid-19
Dikutip bisnis Bandung. com dari infopublik. id (12/7/2022), “Berjalannya pandemi selama dua tahun belakangan ini, banyak sektor yang terkena dampaknya. Termasuk mulai dari sektor sosial, budaya dan ekonomi,"ujar, Abdul Halim Iskandar.
Sambungnya, "Maka, Hari Raya Kurban ini menjadi indikator meningkatnya stabilitas ekonomi masyarakat di tengah wabah pandemi COVID-19," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya di laman infopublik.id (12/7/2022)
Lanjutnya, "Hal itu terbukti di penyembelihan hewan kurban di lingkungan Kemendes PDTT, " pada Senin (11/7/2022).
Dalam pernyataan yang dibuat oleh Mendes PDTT itu didampingi Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid saat menyaksikan pemotongan hewan kurban di Kompleks Masjid Al Muhajirin di lingkungan Kemendes PDTT, pada senin (11/7/2022).
Selain itu, Menteri Abdul Halim juga mengatakan bahwa perayaan Iduladha ini juga menjadi salah satu penggerak roda ekonomi dan ketahanan pangan desa.
Baca Juga: Pesan Ketua KNPI Kabupaten Bandung, Jadikan Momentum Kurban Sebagai Pilar Pemuda Berakhlak
Kemudian daripada itu "Hari Raya Iduladha ini juga dinilai menjadi momentum saling berbagi kebahagiaan baik secara ibadah maupun sosial, tidak hanya menjadi ibadah saja," tutur, Mendes PDTT di laman Publik.id.
Karena Hari Raya Idul adha merupakan momentum yang spesial bagi umat muslim yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali.
mengingat "Ibadah kurban menyiratkan pesan solidaritas dan empati karena menyembelih hewan sekaligus mengajarkan kita untuk menyembelih ego pribadi masing-masing," Ucap, Abdul Halim.
Tidak hanya itu Menurutnya, ibadah kurban yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19 telah memberi sinyal kuat terhadap pemulihan ekonomi secara menyeluruh, khususnya masyarakat peternak di desa.
Artikel Terkait
Petugas Menemukan Cacing Hati Pada Potongan Daging Kurban
Pilah-Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK, Pastikan Ada 2 Syarat Ini
Kementan Memastikan Stok Hewan Kurban Sehat Bebas PMK Masih Aman