news

Dukung Tiket Naik, Kembalikan Fungsi Candi Borobudur Sebagai Tempat Ibadah, Buka Sekedar Tempat Wisata

Selasa, 7 Juni 2022 | 18:00 WIB
Candi Borobudur rencananya akan dijadikan pusat ibadah agama Buddha dari seluruh dunia (pixabay)


Bisnis Bandung - Pegiat media sosial, Denny Siregar menyatakan, dirinya tidak kaget waktu Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan kalau tiket naik ke Candi Borobudur itu ditetapkan sebesar Rp 750.000. Mahal? Pastilah!

Dikatakan Denny Siregar, Candi Borobudur adalah warisan sejarah yang dibanggakan Indonesia, karena sempat menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia. Disebut ajaib karena Candi Borobudur dibangun tanpa tekhnologi canggih seperti yang kita punya sekarang ini.

"Dan masyarakat Magelang juga sekitarnya, bergantung pada wisatawan yang datang ke Candi Borobudur. Candi Borobudur mulai dikomersilkan sejak tahun 1978, hingga sekarang. Sudah ratusan ribu pengunjung datang dari dalam dan luar negeri", papar Denny Siregar.

Baca Juga: Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu Tempat Tapa Penganut Kejawen

"Mereka naik ke Candi Borobudur untuk berfoto-foto disana. Dan apa yang terjadi sesudahnya, Candi Borobudur mulai rusak, batu-batuan yang sudah berumur ratusan tahun mulai aus. Candi Borobudur juga mulai amblas ke tanah karena menahan beban ratusan ribu orang yang menginjak-injak candi"

"Ini memang kesalahan dari pemerintah lama, coba dari dulu Candi Borobudur ditetapkan sebagai tempat ibadah, tidak mungkin kerusakan akibat tangan jahil manusia itu terjadi"

"Belum lagi banyak pengunjung yang gak punya otak, gak punya pendidikan, mereka naik ke candi bukan karena ingin tahu sejarahnya, tapi karena ingin gagah-gagahan, bahkan ada yang merusak batu candi dengan tulisan. Ini yang bahaya dan diprotes oleh banyak ahli dan seluruh dunia"

"Mereka mengingatkan pemerintah Indonesia, kalau Candi Borobudur tidak dijaga, maka kemegahan candi yang masuk kedalam 7 keajaiban dunia itu akan hilang"

"Candi akan hancur, maka ekonomi masyarakat disekitar Candi Borobudur juga hancur. Masyarakat sekitar itu bergantung sekali dengan Candi Borobudur", imbuhnya.

Baca Juga: 10 Candi Warisan Budaya, Sebagai Keajaiban yang Monumental

Denny Siregar mengungkapkan, dulu tahun 1979, Candi Borobudur pernah dipugar karena rusak, biayanya lebih kurang Rp 100 miliyar waktu itu. Dan setiap tahun, untuk biaya perawatan candi, pengelola harus keluar dana Rp 1 miliar setiap tahunnya.

Tapi bukan itu yang menjadi masalah. Masalah terbesarnya Candi Borobudur itu tidak ternilai harganya. Kalau candi itu rusak batu-batuan yang sudah berumur ratusan tahun atau amblas ketanah karena tidak mampu menahan beban ratusan ribu orang yang naik keatas, maka kita bisa saja kehilangan harta warisan terbesar yang ditinggalkan oleh para nenek moyang. Dan kita akan dicaci oleh seluruh dunia.

"Karena itu, sejak Februari tahun ini, pemerintah mulai membatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur sekali lagi ya, yang naik ke atas, bukan yang datang kesana"

"Pengennya sih pemerintah melarang orang untuk naik ke Candi Borobudur, kecuali yang berkepentingan seperti umat Buddha, karena memang Candi Borobudur itu tempat ibadah umat Buddha"

Halaman:

Tags

Terkini