Bisnisbandung.com - Sebuah angin topan melanda Filipina bagian utara dengan hujan lebat namun tidak mendarat saat bergerak menuju Taiwan bagian selatan dan mengarah ke pantai selatan China.
Banjir di desa-desa rendah mengungsi lebih dari 2.300 orang, sebagian besar mencari perlindungan di pusat evakuasi pemerintah, kata petugas tanggap bencana di Filipina bagian utara.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari kejadian angin topan ini.
Angin topan ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 155 km/jam (96 mph) dan hembusan angin mencapai 190 km/jam (118 mph), menurut badan cuaca Filipina.
Baca Juga: Alasan Mengapa Kebakaran Hutan Yang Melanda Kanada Terus Berlanjut Bahkan Lebih Buruk
Otoritas cuaca memperingatkan risiko banjir dan tanah longsor lebih lanjut, terutama di daerah pegunungan yang telah mengalami hujan lebat dalam beberapa hari terakhir.
Kapal feri antar pulau dan kapal kargo dilarang berangkat dari pelabuhan di beberapa daerah Filipina bagian utara. Kota pelabuhan China, Xiamen, di seberang selat dari Taiwan, menghentikan layanan feri mulai Selasa.
Diperkirakan angina topan Saola akan semakin melemah dan mungkin melanda ujung selatan Taiwan pada hari Rabu.
Sebagian besar peta cuaca menunjukkan angin topan bergerak menuju Hong Kong dan selatan China menjelang akhir pekan ini.
Baca Juga: Jakarta Masuk 10 Besar Kota Termacet Dunia, Presiden Ajak Beralih ke transportasi umum
Badan cuaca Taiwan mengatakan mereka berencana untuk mengeluarkan peringatan laut dan mungkin peringatan darat saat angin topan mendekat.
Bulan lalu, angin topan Doksuri melanda Filipina bagian utara, mengungsi ribuan orang sebelum mendarat dan menyebabkan banjir mematikan di China.(Aulia Nisa)***