news

Gaza Dibombardir 60 Warga Tewas dalam 24 Jam, Analis Ungkap Motif Israel Tolak Damai

Rabu, 20 Agustus 2025 | 20:00 WIB
Pasukan Israel mennyerang warga Palestina (pixabay/hosnysalah)

bisnisbandung.com - Konflik Gaza terus memanas, informasi terbaru serangan Israel menewaskan sedikitnya 60 warga dalam 24 jam terakhir.

Meski Hamas telah menyatakan kesediaan melanjutkan kesepakatan gencatan senjata, Israel justru menolak melaksanakan tahapan yang sudah disepakati sejak awal tahun.

Analis internasional tvOne, Irfan Maulana, menilai bahwa penolakan Israel bukan sekadar strategi militer jangka pendek, melainkan bagian dari agenda politik yang lebih besar.

Baca Juga: Ambisi Bombastis Presiden Prabowo Ingin APBN Nol Defisit, Ekonom Beri Tanggapan Realistis

“Seharusnya dari kuartal kedua tahun ini sudah mulai berjalan. Tapi Israel dengan keras menolak tahapan gencatan senjata ini dilaksanakan dengan konsisten,” lugasnya dilansir dari youtube tvOneNews.

Dalam tahap kedua kesepakatan gencatan senjata, seharusnya Israel menghentikan serangan selama 60 hari, menarik pasukan dari Gaza, dan melakukan pertukaran sandera. Namun, Israel memilih melanjutkan operasi militer.

“Dan justru malah Hamas yang menyatakan menerima konsep kesepakatan yang disepakati awal tahun ini. Namun rupanya Israel tetap dengan agenda ingin menaklukkan Gaza secara keseluruhan. Jadi ingin mengeliminasi Hamas, mengambil alih Gaza,” terusnya.

Baca Juga: Serangan di Medsos Soal NCD Bodong, Hotman Paris Ingatkan Itu Pencemaran Nama Baik Hary Tanoe

Menurut Irfan, langkah tersebut menunjukkan adanya tujuan lebih jauh, yaitu menguasai Gaza secara penuh dan pada akhirnya menganeksasi seluruh wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat.

“Bahkan kemudian berkembang agenda lebih lanjut untuk mengambil alih seluruh wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tepi Barat Sungai Yordan,” ungkapnya.

Ia menyoroti bahwa visi Israel Raya yang diusung kelompok garis keras Zionis menjadi landasan utama penolakan terhadap perdamaian.

Baca Juga: Bongkar Sindikat Impor Pakaian Bekas di Bandung, Mendag Budi Santoso: Nilainya Tembus Rp112 Miliar

Lebih lanjut, Irfan menilai pemerintah Israel saat ini, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mendukung ideologi Israel Raya yang ingin mencaplok wilayah bersejarah seperti Gaza, Yerusalem Timur, Nazaret, Betlehem, Nablus, hingga Hebron.

Padahal, wilayah-wilayah tersebut secara hukum internasional berstatus ilegal dan seharusnya dikembalikan kepada Palestina sesuai resolusi PBB.

Halaman:

Tags

Terkini