Bisnisbandung.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, menegaskan bahwa meskipun pendidikan tinggi memiliki peran yang penting dalam mencetak sumber daya manusia unggul, tidak semua orang harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya kebingungan di masyarakat terkait status pendidikan tinggi yang disebut tersier oleh pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Ketika dimintai pendapat mengenai apakah pendidikan tinggi itu wajib atau tersier, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa istilah tersier seringkali disalahartikan sebagai sesuatu yang tidak penting.
"Ya, tersier itu kan dalam arti bahwa tidak semua orang harus masuk perguruan tinggi. Tapi tidak berarti, tidak penting," tegas Ma’ruf.
Baca Juga: Wapres K.H. Ma’ruf Amin Pimpin Langkah Strategis Lawan Kemiskinan, Sri Mulyani dan Risma Hadir
Ia menambahkan bahwa istilah tersier justru menjadi sumber kebingungan dan perdebatan di masyarakat.
Ma’ruf Amin menyarankan agar istilah tersier tidak lagi digunakan dalam konteks pendidikan tinggi untuk menghindari kesalahpahaman.
Ia menekankan bahwa perguruan tinggi tetap memiliki peran penting dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
"Penting karena kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Kalau tidak perguruan tinggi itu tidak unggul," ujar Wapres.
Lebih lanjut, Ma’ruf menekankan pentingnya menyesuaikan keputusan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan preferensi dan kebutuhan masing-masing individu.
Ia berpendapat bahwa setiap orang memiliki jalur karier dan pendidikan yang berbeda-beda, dan tidak semua orang harus mengikuti pendidikan formal di perguruan tinggi untuk mencapai kesuksesan.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Pinta Penggantinya Lebih Berkualitas dan Fokus Tugas Presiden
Dalam konteks ini, Ma’ruf berharap agar masyarakat tidak lagi menggunakan istilah tersier yang dapat menimbulkan salah persepsi.
Sebaliknya, ia mendorong untuk lebih fokus pada kebutuhan dan minat masing-masing individu dalam menentukan apakah akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau tidak.