Lai Ching-te, yang dikenal dengan sikapnya yang tegas terhadap Beijing, mungkin menjadi salah satu alasan di balik intensifikasi latihan militer ini.
Baca Juga: Kontroversi RUU Penyiaran, Apa Kata Menkominfo Budi Arie?
Reaksi dari negara-negara tetangga dan sekutu Taiwan, termasuk Amerika Serikat, juga patut dicermati.
Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk mendukung Taiwan dalam mempertahankan kedaulatannya.
Sementara itu, masyarakat Taiwan terus mengikuti perkembangan dengan penuh kekhawatiran.
Latihan militer besar-besaran ini tidak hanya mengganggu ketenangan sehari-hari tetapi juga membawa ketidakpastian akan masa depan keamanan pulau tersebut.
Baca Juga: Kritik Rocky Gerung Terhadap Kepemimpinan, Politik untuk Mengembalikan Pikiran Indonesia
Pemerintah Taiwan terus mengupayakan langkah-langkah diplomatik dan pertahanan untuk menghalau potensi ancaman.
Dengan latihan militer yang sedang berlangsung dan laporan mengenai invasi yang mungkin segera terjadi, situasi di Asia Timur semakin tegang.
Dunia kini menunggu bagaimana perkembangan selanjutnya, dengan harapan agar konflik terbuka dapat dihindari melalui jalur diplomatik.
Keamanan dan stabilitas regional menjadi taruhannya di tengah ketegangan antara China dan Taiwan.***