Bisnisbandung.com - PPP menjadi salah satu partai yang tidak mencapai suara minimal untuk masuk parlemen.
Partai lambang Kakbah ini menandakan kekalahannya di Pemilu 2024 dengan perolehan suara yang hampir mencapai 4 persen.
Padahal di pemilu 2019 lalu, PPP mendapat tempat di Senayan bersama 8 partai lainnya. Namun sangat disayangkan Partai ini harus keluar ketika kawan-kawannya masih bertahan.
Baca Juga: Netizen, Mari Bersikap Bijak Dalam Konstelasi Politik Saat Ini
Dianggap salah strategi akibat memilih berkoalisi dengan Paslon 03 yang kurang menguntungkan PPP, sekarang nasib partai ini masih menggantung. Antara koalisi dan oposisi.
Pihak PPP Mardiono, Plt ketua umum PPP saat menghadiri acara Halal bihalal partai Golkar dianggap publik sebagai sinyak akan bergabungnya PPP bersama koalisi.
Tetapi Mardiono mengatakan bahwa pihaknya masih belum memutuskan apapun untuk merapat atau tidaknya.
Mardiono menyatakan bahwa pemerintahan yang baru belum dilantik, jadi keputusan tentang koalisi akan dibahas nanti dengan pemerintahan yang baru.
Baca Juga: Jokowi Berniat Silaturahmi dengan Megawati, PDIP: Hanya Gimik Politik Murahan Saja
Ini menunjukkan bahwa PPP bersedia untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemerintahan yang baru setelah dilantik dalam rangka menentukan langkah ke depan terkait dengan koalisi.
“Pemerintahan yang baru itu kan belum dilantik gitu kan, jadi kalau koalisi Ya tentu nanti untuk langkah ke depan kita nanti bicarakan dengan pemerintahan yang baru,” Ucap Mardiono.
Sedangkan ketika ditanyai mengenai suara mayoritas anggota partai memutuskan akan masuk kemana pemerintahan Prabowo Gibran atau tidak, PPP belum memberikan kepastian.
Baca Juga: Iran Ancam Akan Serang Lebih Dahsyat Lagi Apabila Israel Melawan
Mardiono mengatakan, “Kita belum membicarakan itu kok, karena kita Sekali lagi kami masih koalisi dengan Indonesia bersatu.”