Bisnisbandung.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyebut Presiden Jokowi lah yang membutuhkan Golkar sebagai kendaraan politik untuk bisa tetap eksis dalam kekuasaan bukan sebaliknya.
Pernyataan tersebut disampaikan Andreas dalam acara Sapa Indonesia Pagi pada Senin 11 Maret 2024.
"Sekarang yang membutuhkan itu bukan Golkar seperti yang Bung Erwin (Waketum Golkar) sampaikan tadi," ucap Andreas.
Baca Juga: Biden Makin Pusing Hadapi Perdana Menteri Israel, Dibilangin Ngeyel Mulu
"Yang membutuhkan itu beliau, Pak Jokowi yang membutuhkan kendaraan apa yang bisa digunakan untuk dia bisa eksis di dalam proses kekuasaan ini kedepan nanti," tambahnya.
Andreas juga mengatakan ucapan Waketum Golkar Erwin Aksa soal tidak bisanya Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar karena ada peraturan tertentu yang harus dipenuhi adalah bullshit semata.
Hal ini lantaran soal formalitas dan etik bukan masalah bagi Pak Jokowi dalam memperoleh kekuasaan dalam Partai Golkar nanti,
Baca Juga: Suara PSI Melonjak, PDIP: Ada Kekuatan Besar di Belakang KPU yang Mengatur
"Ini soal formalitas etik dan moral, dan segala macam itu bukan masalah bagi beliau di dalam melihat persoalan ini, bagaimana berkuasa ini. Jadi saya kira pendekatan cara melihat persoalan, kalau kita melihat dengan pendekatan formal seperti ini, kita akan ketipu terus," ujarnya.
Diketahui rumor Presiden Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar muncul pasca dikabarkan ada hubungan yang retak Jokowi dengan PDIP di Pemilu 2024.
Politikus Senior Partai Golkar Jusuf Kalla menerangkan Presiden Jokowi boleh saja bergabung dengan Partai Golkar tetapi tidak untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca Juga: PDIP Tuduh KPU Atur Suara Ganjar Mentok 17 Persen, KPU: Itu Tidak Benar
Hal ini lantaran menurut Jusuf Kalla (JK), untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar memerlukan sebuah syarat berupa minimum 5 tahun sebagai pengurus partai.