Bisnisbandung.com - Saat ini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang dicurigai oleh berbagai pihak karena mendapatkan lonjakan suara yang sangat tinggi padahal partainya hanya baru berusia kurang dari 10 tahun saja.
Lantas hal ini menyebabkan banyak orang tidak mempercayai perolehan suara PSI sehingga mereka menduga PSI melakukan penggelembungan suara dalam pemilu 2024.
Baca Juga: Mantan Ketua MK: Akan Sangat Sulit Untuk Buktikan Kecurangan Pilpres 2024
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Papua Barat Purwanto menjelaskan lonjakan suara yang tinggi tersebut terjadi bukan karena PSI melakukan penggelembungan suara melainkan karena mendapatkan dampak positif dari apa yang ia sebut "Kaesang Effect".
"Ada 'Kaesang Effect' disini, tapi terutama semangat para caleg dan kepemimpinan PSI di daerah," ucap Purwanto pada Senin (4/3/2024).
Baca Juga: Dana BOS Ingin Dipakai Untuk Program Makan Siang Gratis, Guru: Itu Jatah Guru Honorer
Menurutnya kehadiran putra bungsu dari Presiden Joko Widodo tersebut telah membuat PSI mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat sehingga mendapatkan suara yang cukup tinggi dalam Pemilu 2024.
Purwanto juga menyoroti bagaimana Kaesang Effect ini benar-benar terjadi. Ia menjelaskan pada Pemilu 2019 PSI memperoleh 0 kursi DPRD di Papua Barat, sekarang saat Kaesang jadi Ketua Umum PSI, mereka memperoleh 7 kursi di DPRD Papua Barat.
Baca Juga: Rocky Gerung Mengatakan Presiden Jokowi Sangat Tidak Etis, Ini Kecanduan Kekuasaan
"2019 kita 0 kursi DPRD. Sekarang kita potensi dapat tujuh kursi kabupaten dan bahkan provinsi," imbuhnya.***