Bisnisbandung.com - Arab Saudi dan negara Muslim lainnya, pada hari Sabtu, mendesak penghentian operasi militer di Gaza
Dan menolak pembenaran Israel sebagai tindakan pembelaan diri.
Dalam pertemuan bersama Arab Saudi, mereka mendesak Pengadilan Pidana Internasional
Untuk menyelidiki kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Keterlaluan! AS Tolak Desakan Dari Negara Arab Untuk Mengupayakan Gencatan Senjata di Gaza
Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengumpulkan pemimpin Arab dan Muslim,
Diantaranya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Turki Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pangeran Mahkota Mohammed mengecam perang di Palestina sebagai barbar
Dan menegaskan penolakan keras kerajaan terhadap pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut konflik sebagai "perang genosida" dan mendesak AS menghentikan agresi Israel.
Presiden Iran memuji Hamas dan mendorong negara-negara Islam memberlakukan sanksi minyak dan barang terhadap Israel.
Baca Juga: Empat WNI Berhasil Dievakuasi Pemerintah Indonesia dari Gaza
Situasi di Timur Tengah tegang sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang.
Israel meningkatkan serangan di Gaza, dengan 11.078 korban, 40% di antaranya anak-anak.
Perang ini merubah aliansi di Timur Tengah, dengan Arab Saudi mendekatkan diri pada Iran dan menunda normalisasi dengan Israel.