Siapa Sih AKP Agnis Juwita Manurung?, Polisi Hedon yang Katanya Viral di TikTok?

Selain memberitahukan harga barang mewah yang digunakan, narasi tersebut juga mempertanyakan kebijakan pengeluaran tersebut mengingat gaji seorang polisi berpangkat AKP hanya berkisar antara Rp2.909.100 sampai Rp4.780.600.

Setelah viralnya gaya hidup hedon Kasatlantas Malang ini, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan bahwa AKP Agnis Juwita Manurung sedang diperiksa oleh Bidpropam Polda Jawa Timur.

Putu Kholis menyatakan bahwa belum ada informasi mengenai hasil pemeriksaan karena pemeriksaan baru akan dijadwalkan pada Senin, 27 Maret 2023. Oleh karena itu, ia harus menunggu klarifikasi dari AKP Agnis Juwita Manurung selama proses pemeriksaan sedang berlangsung.

Baca Juga: Menurut pakar psikolog, Simak 10 kebiasaan kecil yang mengungkapkan kepribadian seseorang

Putu Kholis menyatakan bahwa saat ini belum bisa memastikan apakah kasus tersebut sudah terbukti atau belum, karena proses klarifikasi dan verifikasi masih berlangsung.

Pihak Propam akan memberikan penjelasan apakah kasus ini bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.

Menurut pengakuan AKP Agnis Juwita Manurung sendiri, foto-foto yang menampilkan barang-barang mewah tersebut diambil antara tahun 2019 hingga 2021.

Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan perbedaan antara narasi dalam video dan barang yang terlihat di foto.

Baca Juga: Malam Penuh Keberkahan: 5 Tanda Malam Lailatul Qadar, Jangan Sampai Dilewatkan!

Setelah menerima laporan dari AKP Agnis Juwita Manurung, pihak kepolisian melakukan klarifikasi terhadap kasus ini.

Meskipun begitu, Kholis menegaskan pentingnya untuk mengikuti imbauan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk tidak memamerkan kekayaan di media sosial.

Selain itu, ia juga mengingatkan anggota kepolisian untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

"Mungkin dalam video yang beredar itu AKP Agnis hanya sedang berkumpul dengan teman-temannya, dan tidak ada niat untuk memamerkan kekayaan. Namun, narasi yang digunakan dan bagaimana orang lain memahami hal tersebut bisa berbeda-beda," tegasnya.***