Kian Meningkat Remaja Di Kota Bandung yang Mengidap Diabetes Melitus. Baca Pencegehannya

“Pada bulan-bulan ini petugas medis puskesmas lebih gencar lagi melaksanakan skrining terintegrasi. Bukan hanya terfokus penyakit tidak menular tapi juga mata, jiwa, itu dimasifkan lagi. Bukan hanya menyasar ke sekolah, kantor, bahkan hingga pusat perbelanjaan”.

Baca Juga: Kekerasan Terhadap Perempuan mungkinkah Dihapuskan?

Menurut dr. Intan Annisa, jika hanya mengandalkan jam operasional puskesmas, skrining Diabetes Melitus (DM) atau skrining terintegrasi sulit dilakukan, apalagi saat itu masih waktu sekolah. Sehingga, terjun langsung ke lapangan atau jemput bola menjadi upaya terbaik yang bisa dilakukan.

Dikatakan dr. Intan Annisa, Diabetes Melitus (DM) gejalanya jarang terlihat, jadi kunci pentingnya yakni bagaimana kita temukan kasus dan langsung diberikan langkah pencegahan, melalui skrining yang massif

Sosialisasi dan edukasi Diabetes Melitus (DM) ini pun terus digulirkan. Sosialisasi dan edukasi melibatkan peran dari kader kesehatan remaja. Sebab, sosialisasi atau edukasi yang paling bisa didengar jika disampaikan langsung oleh anak-anak usia mereka.

Baca Juga: Gelaran Balap Formula 1 (F1) akan Digelar di Indonesia tahun 2024? Ini Jawaban Jokowi

Selain itu, upaya untuk menekan angka Diabetes Melitus (DM) di Kota Bandung yakni peran serta pentahelix. Bukan hanya dari organisasi perangkat daerah (OPD) dalam hal ini Dinkes Kota Bandung atau puskemas, akademisi, tapi juga para pelaku usaha kuliner.

dr. Intan Annisa berharap, restoran di Kota Bandung juga melakukan edukasi. Pelaku usaha tidak hanya memasang harga pada menu, tapi juga ada informasi tambahan lain seperti kandungan kalori, gula, dan komposisi krusial dalam makanan.

Dipaparkan dr. Intan Annisa, untuk mencegah Diabetes Melitus (DM), diakali dengan mengajak anak untuk rutin membawa bekal dari rumah, pasalnya masakan rumahan biasanya bisa lebih terpantau komposisinya.

Baca Juga: Jangan Cuma Bilang Sayang : Begini Cara Bikin Cewek Bahagia, Sederhana Banget Loh

Sedangkan untuk keluarga yang memiliki anak remaja agar memeriksakan kesehatan anaknya secara berkala, setahun sekali, bisa di sekolah atau puskesmas.

Selain itu, upaya yang harus dilakukan yakni menghindari asap rokok, rutin beraktivitas fisik secara positif agar kalori yang masuk kedalam tubuh dapat dikeluarkan kembali, kemudian diet sehat, dan yang tak kalah penting yakni batasi konsumsi gula maksimal empat sendok makan sehari dari semua makanan/minuman yang dikonsumsi dalam sehari, serta rajin membaca komposisi atau kandungan bahan makanan kemasan dan istirahat yang cukup.***