Kim Jong Un Memeriksa Satelit Mata-Mata Dari Daerah Sasaran Utama, Kira-Kira Ada Apa?

Bisnisbandung.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah memeriksa gambar satelit mata-mata dari daerah sasaran utama, termasuk ibu kota Korea Selatan, dan pangkalan militer Amerika Serikat.

Foto-foto beberapa pangkalan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan, termasuk Pangkalan Angkatan Laut dan Pangkalan Angkatan Udara juga dilihat oleh Kim Jong Un.

Kim Jong Un melakukan kunjungan ke Administrasi Teknologi Antariksa Nasional (NATA) di Pyongyang, seperti dilaporkan oleh Korean Central News Agency (KCNA) pada hari Sabtu.

Baca Juga: Putra Kepala Bank Sentral Eropa Ternyata Ikut Investasi di Kripto Bitcoin, Untung atau Rugi? 

Kim Jong Un merupakan keturunan ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara secara rahasia, juga melihat gambar kota-kota Korea Selatan yang memiliki instalasi militer.

Gambar-gambar tersebut termasuk gambar kapal induk nuklir Amerika Serikat USS Carl Vinson, yang saat ini berada di Busan, menurut KCNA.

Kunjungan Kim Jong Un ini menyusul pengumuman Pyongyang pada hari Selasa bahwa mereka telah berhasil menempatkan satelit mata-mata pertama mereka, Malligyong-1, ke dalam orbit.

Baca Juga: Perusahaan Penambangan Kripto Bitcoin Ini Berhasil Raup 370 Juta Dolar AS Melalui IPO 

Pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan bahwa Pyongyang dapat meluncurkan satelit tersebut setelah dua percobaan gagal dengan bantuan dari Rusia.

Hubungan antara Korea Utara dan Rusia telah diperkuat dalam beberapa bulan terakhir di tengah isolasi yang semakin mendalam di panggung internasional.

Kim Jong Un melakukan perjalanan ke Rusia pada bulan September untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Meskipun Mendukung Israel, Joe Biden Nyatakan Adanya Peluang Memperpanjang Gencatan Senjata 

Vladimir Putin dan Kim Jong Un bertemu di pusat peluncuran antariksa utama Rusia, dimana pemimpin Rusia mengatakan bahwa negaranya akan membantu memajukan program antariksa Pyongyang.

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan mengutuk peluncuran satelit minggu ini, yang dilarang oleh sanksi PBB yang bertujuan untuk menghentikan pengembangan rudal balistik oleh negara itu.