Resah, Ingin Hidup Bahagia, Ikuti Gaya Hidup Stoikisme

- Senin, 9 Mei 2022 | 22:05 WIB
stoik, bagaimana kita bisa menjadi bijak untuk mencari kebahagiaan yang nyata. (Tangkapan layar Youtube.com/ Gita Wirjawan)
stoik, bagaimana kita bisa menjadi bijak untuk mencari kebahagiaan yang nyata. (Tangkapan layar Youtube.com/ Gita Wirjawan)

Bisnis Bandung - Philanthropist, Gita Wirjawan mengungkapkan, stoicism atau stoisisme, adalah filosofis yang mengajarkan bagaimana kita hidup dengan kebahagian yang penuh.

Menurut Gita Wirjawan, konsep ini cukup tua, dan ini dilahirkan di Kota Athena, oleh orang namanya Zeno, yang berasalkan dari Citium atau yang sekarang dikenal sebagai Cyprus. Itu kurang lebih di awal abad ke 3 SM dan ini berlanjut.

Ada beberapa praktek yang bisa dipertimbangkan untuk kita bisa menjadi stoik, bagaimana kita bisa menjadi bijak atau melakukan filsuf untuk mencari kebahagiaan yang nyata, papar Gita Wirjawan.

Baca Juga: Lebaran Usai, Lemak di Tubuh Malah Bertambah? Atasi dengan Olahraga Ini

Gita Wirjawan memaparkan, yang pertama adalah bagaimana kita bisa menelaah kesan dari hidup kita, itu tentunya dengan catatan, kita harus mengetahui apa yang bisa kita kontrol dan apa yang tidak bisa kita kontrol.

Semakin kita menyadari batas apa saja yang bisa kita kontrol, semakin kita bisa menerima apa yang terjadi dengan diri kita senidiri.

Yang kedua adalah hal - hal yang tidak kekal. Ini sederhananya, segalanya itu tidak baku, jadi jalau ada sesuatu yang terjadi dengan diri kita, semakin kita menyadari bahwa itu tidak baku, semakin kita semestinya bisa menjadi stoik.

Yang ketiga, tentunya adalah "reserve close", seringkali kalau kita mau melakukan "planning" untuk melakukan sesuatu "we have to plan for the worst".

Baca Juga: Cara Mudah Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Sehari-Hari

Kita harus berencana untuk atau merencanakan hal hal yang lebih parah, daripada apa yang kita antisipasi, agar kalau nanti kita terpeleset, kita sudah bisa mengantisipasi hal - hal yang diluar batas wajar, atau hal hal yang tidak kita rencanakan.

Yang keempat adalah "virtue, here and now". Intinya tidak ada hal yang kita tidak memiliki, kapasitas moral untuk menunjukkan toleransi.

"Ibarat kata, nggak ada hal yang nggk bisa kita jabanin. Semakin kita berfikir seperti itu, semakin kita melakukan "positive thingking". Semakin kita bisa menuju stosisme", papar Gita Wirjawan.

Gita Wirjawan menambahkan, yang kelima adalah istirahat. Tarik napas dalam - dalam kalau stress, kalau hal-hal yang kita lagi alami itu memang diluar kontrol, atau bahkan diluar batas wajar.

Baca Juga: Inilah 7 Waktu Terbaik Untuk Minum Air, Nomor Lima Bisa Menurunkan Berat Badan

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: YouTube Gita Wirjawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X