Tarif Trump Tamparan Agar Indonesia Berbenah, Bayu Krisnamurthi: Ini Sebagai Trigger

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 21:00 WIB
Donalad Trump Presiden Amerika ke 47 (Tangkap layar NBC News)
Donalad Trump Presiden Amerika ke 47 (Tangkap layar NBC News)

bisnisbandung.com - Ketegangan perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi tamparan keras bagi Indonesia.

 Meskipun menimbulkan dampak negatif dalam jangka pendek, situasi ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai pemicu perubahan struktural bagi industri nasional.

Prof. Bayu Krisnamurthi, Guru Besar Ekonomi dan Manajemen dari IPB, menilai bahwa kebijakan tarif ini bukanlah peluang langsung, melainkan pemicu yang memaksa Indonesia untuk segera berbenah.

“Jadi, yang pertama, saya tidak melihat tarif Trump sebagai peluang. Tarif Trump ini sebagai trigger, sebagai pemicu,” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews.

Baca Juga: Ini Dia Pre Order iPhone 16 Garansi Resmi Indonesia

“Dia memberikan sesuatu yang menjadi perhatian bagi kita semua. Saya sangat apresiasi, kemarin Sarasehan itu membangun bahwa Indonesia Incorporated itu benar-benar terbentuk, gitu ya,” lanjutnya.

 Menurutnya, tantangan ini harus dijawab dengan pendekatan yang terstruktur, mencakup respons jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Dalam jangka pendek, dampak yang langsung terasa adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor padat karya, seperti tekstil, garment, dan alas kaki.

Beberapa pelaku industri bahkan telah berhenti beroperasi sebelum kebijakan tarif diberlakukan.

Baca Juga: Ini Penjelasan Sekjen Partai Gerindra Soal Pertemuan Prabowo-Megawati

Oleh karena itu, prioritas utama pemerintah saat ini adalah merespons dampak sosial ekonomi tersebut melalui kebijakan perlindungan tenaga kerja dan dukungan terhadap industri terdampak.

Di sisi lain, upaya diplomasi dan negosiasi perdagangan juga harus terus dilakukan.

Prof. Bayu mengungkapkan, saat ini, banyak negara yang berlomba untuk menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat guna meninjau kembali dampak tarif secara bilateral. Indonesia harus cermat mengambil peran dalam antrean panjang tersebut.

Baca Juga: Baru 413 RW Kelola Sampah, Wali Kota Bandung Farhan Dapat PR dari Gubernur Dedi Mulyadi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X