Diterpa Angin Global, IHSG Tersungkur: Harapan Ada di Negosiasi dengan Donald Trump?

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 21:45 WIB
IHSG Tersungkur (Tangkap layar youtube CNBC Indonesia)
IHSG Tersungkur (Tangkap layar youtube CNBC Indonesia)

 

Bisnisbandung.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tajam hingga 9% pada awal perdagangan pasca-libur Lebaran.

Penurunan ini terjadi di tengah tekanan global yang meningkat, termasuk imbas dari kebijakan tarif resiprokal Donald Trump  terhadap sejumlah negara.

Koreksi tajam IHSG menjadi perhatian pelaku pasar yang sebelumnya sudah memprediksi dampak dari perkembangan eksternal selama pasar domestik tutup.

Emil Muhamad, Senior Economist dari PT Bahana TCW Investment Management, memandang bahwa tekanan ini tidak mengejutkan.

Baca Juga: Jokowi Disetarakan dengan Presiden Kenya & Nigeria, Pengamat politik: Malu Saya sebagai Bangsa

“Memang pasar Indonesia baru dibuka hari ini, berarti sudah masuk sekitar 6 hari setelah tarif resiprokal AS ditetapkan,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube CNBC Indonesia.

“Dan kita lihat, minus 9% ini nampaknya memang sudah diekspektasikan oleh pasar, ya, karena di luar sana minusnya jauh lebih dalam,” terusnya.

Menurut Emil, penurunan IHSG memang terkesan tajam, namun masih dalam batas ekspektasi pasar.

Baca Juga: Skandal Ridwan Kamil Perselingkuhan atau Rekayasa Politik? Analisis YouTuber

Apalagi, bursa Indonesia juga telah memperbarui mekanisme trading halt di level penurunan 8%, yang menyebabkan sebagian investor belum sepenuhnya bisa menjual asetnya, menciptakan kondisi panic selling lanjutan dalam waktu dekat.

Namun Emil juga menegaskan bahwa pelemahan ini tidak serta-merta akan menjadi tren jangka panjang.

 Ia menilai bahwa peluang pemulihan masih terbuka, tergantung pada bagaimana pemerintah Indonesia merespons dinamika global, khususnya dalam hal hubungan dagang dengan Amerika Serikat.

Sebagai pembanding, Emil menyebut bahwa indeks saham di Jepang sudah mulai pulih dengan mencatat kenaikan lebih dari 5%, usai negara tersebut menunjukkan pendekatan negosiasi terhadap Presiden AS Donald Trump dan berhasil memperoleh akses prioritas.

Baca Juga: Gandeng Petani dengan Teknologi, Prabowo Yakin Indonesia Jadi Lumbung Padi Dunia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X