Transformasi ini memberikan pelajaran bagi seluruh dunia, dalam hal upaya di kedua ujung rantai pasokan makanan untuk beralih dari pertanian intensif bahan kimia menuju sistem yang lebih sehat bagi manusia dan planet ini.
Tumbuhnya minat pada pertanian berkelanjutan
Petani Cina meninggalkan pertanian kimia karena alasan kesehatan pribadi, perlindungan ekologi dan motif ekonomi, didukung oleh berbagai dukungan negara.
Konsumen Cina sangat ingin menenggelamkan gigi mereka ke dalam makanan bebas bahan kimia, terutama karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Inter Dapat Menggantikan DigitalBits Dengan Perusahaan China Sebagai Sponsor Utama Baju
Permintaan akan makanan organik dan apa yang disebut makanan hijau berkembang pesat, terutama di kalangan kelas menengah dan atas. Jepang, Eropa, dan A.S. adalah pasar terbesar untuk ekspor makanan organik Tiongkok menurut Laporan Tiongkok tentang Sertifikasi Pertanian Organik dan Pengembangan Industri pada tahun 2019.
Praktik pertanian berkelanjutan di Cina — seperti menggunakan kompos dan pupuk kandang sebagai pengganti pupuk kimia, tanaman penutup, rotasi tanaman, dan tumpangsari (menanam varietas tanaman yang berbeda di satu lahan) berkontribusi pada tanah yang lebih sehat. Peternakan ekologis juga menghindari penggunaan antibiotik dan hormon pada ternak.
Upaya top-down dan bottom-up
Gerakan sosial organik dan pasar organik sering muncul di negara-negara dengan kepemilikan tanah pribadi, jumlah pertanian kecil yang menurun, dan konsolidasi rantai pasokan makanan yang meningkat.
Sektor makanan organik dan ekologi China muncul di tengah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan yang berbeda.
Baca Juga: Resmi! Xiaomi Mengumumkan Akses Awal Untuk Menjajal MIUI 14 di China
Konteks khas di Cina ini telah mengarah pada pengembangan sektor organik formal, yang diciptakan oleh standar dan peraturan pemerintah dari atas ke bawah.
Bersamaan dengan ini, sektor organik informal telah terbentuk melalui perjuangan akar rumput dari bawah ke atas untuk makanan yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
Melalui upaya top-down dan bottom-up ini, China muncul sebagai pemimpin global dalam mengembangkan sistem pangan berkelanjutan.
Krisis keamanan pangan yang berkepanjangan merupakan kekuatan pendorong untuk beralih ke produksi pangan yang lebih berkelanjutan dan untuk menciptakan pasar domestik untuk pangan organik dan tumbuh secara ekologis.
Artikel Terkait
Exchanger Crypto Binance Terafiliasi dengan Pemerintah China? Simak Penjelasan CEO Binance Changpeng Zao
CR400AF, Kereta Cepat Jakarta – Bandung Buatan China Telah Tiba di Indonesia
Gerah Industri Lesu ! Tesla Memberikan Potongan Harga ke China untuk Meningkatkan Permintaan
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Beberapa Kota Besar Di China Melakukan Lockdown
Rusia dan China Berpotensi Kembangkan Mata Uang yang Didukung Emas dan Bisa Melemahkan Dolar AS