Di selatan bantaran Cikapundung, ada lubuk menyerupai sumur cukup dalam. Konon di lubuk itu bermukim seorang putri bernama Nyai Sumur Bandung.
Sampai sekarang tempat di belakang gedung PLN itu dipercaya orang sebagai tempat keramat dan ada yang suka menziarahinya.Katanya, mereka mempercayai tempat itu sebagai cikal bakal Kota Bandung.
Benar, ada sebagian warga yang keukeuh berpendapat, nama Bandung itu berasal dari nama putri penghuni belakang PLN itu. Oleh karena itu, menurut mereka, mojang Bandung cantik-cantik.
Baca Juga: Hasil Penelitian ITB dan Universitas Indonesia Di Wilayah Waduk Saguling Ada Gajah dan Banteng
Pendapat itu masih berupa mitos. Para sejarawan tidak memasukkannya ke radar penelitian sejarah karena nama Sumur Bandung bukan hanya ada di Bandung.
Di Karawang juga ada kampung Sumur Bandung terletak di Desa Pasirawi, berbatasan dengan Desa Pasirkaliki, Kecamatan Ramamerta Kabupaten Karawang.
Masih ada dua pendapat asal-usul nama Bandung. Para sejarawan berpendapat, dari segi bahasa, bandung itu berarti kembar (banding,bandang, bandung)
Ketika mencari tempat untuk ibukota, Bupati menelusuri sungai menggunakan dua perahu yang disandingkan. Perahu kembar itu disebut ”bandung”.
Berasal dari perahu kembar itulah, kota yang kemudian diresmikan jadi ibukota kabupaten, dinamai Bandung. Tapi pendapat itu juga masih dipersoalkan para peneliti.
Masalahnya, mungkinkah Bupati Karapyak itu berperahu kembar (bandung) sampai ke daerah Cipaganti sekarang? Waktu itu Bupati dari Karapyak bermukim di beberapa tempat.
Baca Juga: Mengapa di Bandung Ada Beberapa Nama Tempat Diawali Kata Babakan dan Bojong?
Dari Cipaganti Bupati pindah ke Kampung Bagor (sekarang Kebonkawung). Baru kemudian ke tepi Sungai Cikapundung, sebelah timur Alun-alun sekarang.
Ada pendapat lain, nama Bandung berasal dari Talaga Bandung. Telaga atau danau yang sangat luas itu membujur dari Cicalengka sebelah timur ke Rajamandala di barat.
Danau yang membentang dari Lembang di utara dan Malabar di selatan itu, disebut Talaga Bandung. Kalau bandung berarti kembar, danau itu bukan satu tapi kembar dua.
Artikel Terkait
“Mereka Kembali” Jalan Kaki dari Yogya ke Jabar Pasukan Siliwangi Menempuh Perjalanan Dua Bulan
Pasukan APRA Menyerang Markas Siliwangi di Bandung, Siapa Lembong dan Mengapa Westerling Dijuluki Turki Bule?
Anies Baswedan Mengganti Nama Jalan di Jakarta Di Bandung Nama Baru Tidak Laku