“Mereka Kembali” Jalan Kaki dari Yogya ke Jabar Pasukan Siliwangi Menempuh Perjalanan Dua Bulan

photo author
- Jumat, 19 Agustus 2022 | 09:47 WIB
Illustrasi Pasukan Siliwangi Jalan Kaki dari Yogja ke Jabar (Tangkap Layar Youtube Ensiklopedia Sejarah Indonesia)
Illustrasi Pasukan Siliwangi Jalan Kaki dari Yogja ke Jabar (Tangkap Layar Youtube Ensiklopedia Sejarah Indonesia)

Beginilah Nasibnya soldadu Diosol-osol dan diadu-adu Tapi biar demi negeri Pasukan Siliwangi Saeutik ge mahi. Lagu itu menjadi Mars Siliwangi. Dengan penuh semangat dan hati riang, sekira 15 ribu tentara Siliwangi dan keluarga, pulang dari Yogya ke Jawa Barat.

Tanggal 9 November 1949 Pasukan Siliwangi, setelah hampir satu tahun berada di Yogya, mendapat perintah harus pulang ke Jawa Barat. Perintah itu disambut antusias semua anggota pasukan dan keluarga. Meskipun harus berjalan kaki, mereka siap.

Dari 35 anggota Pasukan Siliwangi yang tersebar pada kantung-kantung gerilya di seluruh Jawa Barat, tidak semuanya ikut hijrah. Banyak yang sengaja ditinggalkan di daerah-daerah. Bahkan sebelum ada perintah pulang sudah ada batalyon yang menyusup ke Jabar.

Baca Juga: Dalam Perundingan RENVILLE di Teluk Jakarta, Utusan Belanda Dipimpin Orang Indonesia

Perjalanan panjang Pasukan Siliwangi yang spektakuler itu dikenal dengan sebutan ”Long March” atau “Mereka Kembali”. Mereka berjalan menyusuri hutan dan sungai. Selain Halo-halo Bandung, mereka menyanyikan Mars Slw.

Dalam perjalan selama hampir dua bulan itu, Divisi Siliwangi dibagi menjadi 11 batayon. Dipencar menuju kantung gerilya masing-masing. Sebagian pasukan dipimpin Kastaf Divisi, Kolonel Daan Jahja serta Danyon, Mayor Daeng.

Pasukan yang kelelahan dalam perjalanan, tiba-tiba mendapat serangan tentara Belanda.

Kolonel Daan Jahja serta Mayor Daeng tertangkap. Pasukan dan keluarga terpencar-pencar.

Akhir Desember 1948, long march yang menghabiskan waktu hampir dua bulan itu masuk Jawa Barat. Sesuai dengan rencana, ada pasukan yang masuk ke Ciamis utara, Cirebon, Sumedang, Garut, Bandung, Bogor, dan utara Jabar.

Pasukan dan keluarga sangat bergembira dapat kembali ke kampung halamannya. Namun mereka tiba tidak semulus yang mereka kira. Belanda terus menghadang hampir di semua lini yang dikuasainya.

Baca Juga: Satuan-satuan Siliwangi Harus Hijrah Tinggalkan Jawa Barat Belanda Menancapkan Kuku Kekuasaannya di Indonesia

Satu hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya, ternyata di Jawa Barat berdiri Darul Islam lengkap dengan tentaranya yakni Tentara Islam Indonesia. DI/TII yang dipimpin Marijan Kartosuwiryo menghadang pasukan Siliwangi.

Siliwangi harus melawan dua pasukan yakni tentara Belanda dan DI/TII. Daerah di luar kota, DI/TII menyatakan perang terhadap TNI. Banyak sekali rakyat yang tinggal di pinggir kota mengungsi ke kota-kota besar.

Konferensi Asia di New Delhi, India, 1 Januari 1949, menghasilkan keputusan yang berkaitan dengan Indonesia. Antara lain, Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta dan penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.

Baru tanggal 27 Desember 1949, satu tahun setelah Konferensi New Delhi, Belanda mau memenuhi hasil Konferensi Asia itu. Pasukan Belanda ditarik dari Indonesia. Kedaulatan diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Memahami Masa Adven, Empat Minggu Penting Jelang Natal

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:24 WIB

8 Tema Natal Inspiratif dan Penuh Makna

Senin, 8 Desember 2025 | 18:00 WIB

Ragam Persiapan Natal 2025

Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB

Tema Natal 2025, Yesus Hadir Untuk Keluarga

Rabu, 19 November 2025 | 09:05 WIB

Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

Minggu, 9 November 2025 | 19:10 WIB

Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:30 WIB

Pentingnya Ilmu Beladiri Untuk Terhindar Dari Kejahatan

Senin, 15 September 2025 | 15:00 WIB

Menilik Cara Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prestasi Purbaya, Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB
X