Baca Juga: Penahanan Pegi Setiawan Tanpa Bukti, Mahfud MD: Bentuk Ketidakadilan yang Tak Toleransi
Lalu bagaimana kita bisa menjadi lebih toleran terhadap keberagaman dan perbedaan;
- Meningkatkan pengetahuan
Sebagai makhluk sosial kita harus memahami adanya keragaman budaya, agama, pandangan hidup yang berbeda, karena kita tinggal di Indonesia. Membaca buku, menghadiri seminar atau berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda dapat memperluas wawasan kita.
- Berkomunikasi
Belajar berdialog secara terbuka dengan orang lain yang berbeda dengan mempertanyakan keyakinan dan pandangan mereka tanpa menghakimi, akan membuat kita bisa bersikap terbuka dengan perbedaan. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa kita adalah warga yang toleran.
- Refleksi diri
Sebelum mengambil sikap ketika melihat adanya perbedaan, akan lebih baik mempertanyakan dulu kepada diri sendiri mengenai pandangan dan prasangka kita, apakah kita sudah memahami dan menghargai hak-hak mereka.
Baca Juga: Manchester United Menyelenggarakan Bukber (Buka Bersama) sebagai Tanda Toleransi.
- Empati
Memang tidak mudah untuk memahami perbedaan ketika kita tidak menyukai perbedaan itu sendiri. Namun karena kita hidup di Indonesia dengan keragaman yang ada, jika kita tidak belajar berempati atau merasakan pengalaman dari sisi orang lain, maka kita sendiri tidak akan bisa menghargai perbedaan itu sendiri. Dengan berempati membuat hidup kita lebih tenang, terbuka dan berfokus pada membangun dan mengembangkan diri kea rah yang lebih baik.
- Bersikap terbuka
Bersikap terbuka tidak berarti kita akan mudah terpengaruh atau bahkan malah terancam. Sikap terbuka kita akan membuat kita siap dengan ide-ide baru. Bersikap terbuka membantu kita mengurangi ketakutan akan perbedaan.
- Menjadi teladan
Menjadi teladan perlu dibarengi dengan sikap dan perilaku yang baik termasuk bagaimana cara kita hidup di lingkungan yang berbeda. Ketika orang lain melihat kita bersikap positif maka mereka akan terinspirasi untuk mencontoh hal tersebut.
- Berpartisipasi dalam kegiatan multikultural
Di lingkungan tempat tinggal kita atau di komunitas sosial kita, pasti akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda. Turut berpartisipasi dalam kegiatan yang merayakan perbedaan seperti festival budaya atau kegiatan keagamaan akan sangat berdampak baik.
Baca Juga: Prabowo Subianto Tegas, Tidak Ada Toleransi untuk Korupsi di Pemerintahannya
Tentu perbedaan akan selalu ada, karena setiap manusia memiliki selera, pola pikir, latar belakang budaya dan pendidikan yang tidak sama. Tahukah Anda bahwa dari 195 negara di dunia yang tercatat di PBB, Indonesia masuk dalam urutan ke-53 dalam kategori teraman di dunia, dan berada di peringkat ke-12 sebagai negara teraman di kawasan Asia-Pasifik
Lalu apa yang menyebabkan Indonesia bisa menjadi negara yang dinilai cukup aman?
Rasa aman dapat tercipta jika sudah terbentuk “budaya” saling menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Walaupun tidak mudah untuk bisa hidup berdampingan dalam perbedaan, namun sebagai warga negara yang baik, kita harus mengupayakan untuk menjaga dan menjadi warga yang punya rasa toleransi yang tinggi.
Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi UNESCO tahun 1995 mengatakan, ”Toleransi . . . bisa menciptakan perdamaian.”***
Artikel Terkait
Zulfan Lindan dan Silfester Matutina Soroti Keinginan Amien Rais Memakzulkan Jokowi
Irak Melakukan Perlawanan Terhadap Israel, Lancarkan Serangan Dahsyat
Ratusan Pendonor Ambil Bagian Pada Acara Bakti Sosial Donor Darah Dalam Rangka Menyambut Pujawali Pura Wira Satya Dharma
Terseret Kasus Bandung Smart City Kekayaan Ema Sumarna Turun Rp 366 Juta di 2023, Ini Rinciannya
Pembubaran Diskusi di Kemang, Kapolres Temukan Massa Penyusup Ini Penjelasannya!
Indonesia Bersama Palestina, Retno Marsudi Menuntut Tindakan Global