Masjid bagi etnis Hui bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan.
Di sini, anak-anak belajar agama, dan berbagai acara sosial serta keagamaan seperti pernikahan dan pemakaman diadakan.
Pakaian tradisional etnis Hui mencerminkan pengaruh Islam yang kuat. Pria sering kali mengenakan kopiah putih yang dikenal sebagai ‘sarikah’, sementara wanita memakai jilbab atau kerudung.
Baca Juga: Jokowi Batal Pindah Kantor ke IKN, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera: Hemat Anggaran untuk Rakyat
Pakaian ini tidak hanya sebagai identitas budaya, tetapi juga bentuk ketaatan pada ajaran Islam tentang kesopanan.
Seni dan kerajinan juga merupakan bagian penting dari budaya Hui. Kaligrafi Arab sangat dihargai, dan banyak seniman Hui yang mahir menulis ayat-ayat Alquran dengan gaya yang indah.
Selain itu, kerajinan tangan seperti pembuatan topi tradisional dan bordir diwariskan dari generasi ke generasi.
Bahasa utama yang digunakan oleh etnis Hui adalah berbagai dialek Mandarin. Namun, mereka juga memiliki kosakata khusus yang mencerminkan warisan Islam.
Kata-kata dan frasa dari bahasa Arab dan Persia sering kali ditemukan dalam bahasa sehari-hari, terutama terkait dengan praktik keagamaan dan kuliner.
Contohnya, istilah seperti "halal" dan "imam" adalah bagian dari bahasa sehari-hari bagi etnis Hui.
Meskipun telah berasimilasi dengan budaya Cina, etnis Hui masih menghadapi tantangan dalam berintegrasi dengan masyarakat yang lebih luas.
Diskriminasi sering kali menjadi hambatan, namun banyak anggota komunitas Hui yang aktif memperjuangkan hak-hak mereka dan mempromosikan toleransi serta pemahaman antar budaya.***
Artikel Terkait
Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia Mendapat Dukungan Penuh Menko PMK
Inilah Abad Kekosongan dalam Islam, Sejarah Manusia Hidup di Zaman Patra
Fitnah Terhadap Gerakan Feminisme, Inilah Dalang Lahirnya Budaya Patriarki di Nusantara
Uzbekistan Tempat Lahirnya Tokoh Besar Islam di Masa Kejayaan, Siapa Saja Mereka?
Bukti Pertemuan Bangsa Viking dengan Peradaban Muslim, Benarkah Mereka Masuk Islam?
Mengenal Negara Mauritania, Pernah Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Gemerlap