Bisnisbandung.com-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyambut kehadiran Pawai Budaya Reog Ponorogo yang diikuti oleh kurang lebih 1000 peserta secara beragam penampilan kesenian di Halaman Depan Kemenko PMK.
Muhadjir sampaikan, tersebarnya kesenian Reog Ponorogo di beberapa wilayah sampai luar negeri mengidentifikasi seperti kesenian itu untuk diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (WBTB) oleh UNESCO.
Paguyuban Reog Ponorogo menyebar di beberapa wilayah, bahkan juga ke Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, semua ada.
Baca Juga: Serum Wajah yang Bisa Melembabkan Kulit Dengan Baik dan Teruji, Bisa Disimak Berikut Ini
"Dasarnya Reog Ponorogo sudah go-international. Seharusnya diakui UNESCO sebagai peninggalan budaya dunia dari Ponorogo," tutur Muhadjir yang dikutip dari halaman resmi Kemnko PMK .
Muhadjir menambah, pengakuan UNESCO pada Reog Ponorogo sebagai WBTB nanti akan memberi rasa kebanggaan tersendiri ke semua masyarakat Ponorogo dan warga Indonesia. Sekaligus melengkapi 12 peninggalan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO sebelumnya.
Muhadjir sampaikan pengajuan kesenian dan budaya ini adalah konsen dan bentuk perhatian yang tinggi sekali dari pemerintah untuk melestarikan, mengembangkan, dan lebih memajukan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Gde Brawiswara Putra Bertemu dengan Lynn Forester De Rothschild di Acara B20, Ini Topik yang Dibahas
"Kebudayaan ialah alat 'soft diplomacy' yang paling efektif untuk terkait dengan negara lain. Sesuatu negara akan dipandang beradab atau tidak disaksikan dari berapa unggul, berapa adiluhung kebudayaannya," paparnya.
Seperti diketahui dari keterangan pers yang dikatakan sebelumnya pada Kamis (24/8) di Kantor Kemenko PMK, agenda Gelar Karya Pawai Reog Ponorogo adalah usaha untuk menggerakkan diakuinya kesenian Reog Ponorogo oleh UNESCO.
Di kesempatan itu, sekaligus dilaksanakan penyerahan dokumen pengajuan WBTB Reog Ponorogo secara simbolis dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Ketua Paguyuban Reog Susiwijono Moegiarso ke Menko PMK.
Untuk seterusnya dilanjutkan ke Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan akan diberikan ke UNESCO untuk disidangkan di bulan Desember 2024 mendatang.***
Artikel Terkait
KPK Geledah Ruangan Wali Kota Bima NTB, Ini Kasus Yang Sedang Diselidiki
Operasi Water Bombing TPA Sarimukti Mulai Membuahkan Hasil
Penyiraman Air Massal Dari Gedung Tinggi Akan Dilakukan Pemprov DKI Untuk Tangani Polusi Udara
BPJS Terbebani Rp10 Triliun, Menkes Sebut Polusi Udara Penyebabnya
Jakarta Perketat Aturan, Kendaraan Tidak Lulus Uji Emisi Dilarang Masuk
Banjir di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh, Disebabkan Sungai Alu Beutong Meluap