Asal Usul Perayaan Imlek di Indonesia

BisnisBandung.com - Tahun baru imlek dikenal sebagai perayaan terpenting masyarakat Tionghoa, menjadi bagian integral dari budaya Indonesia sejak kedatangan komunitas Tionghoa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.

Kehadiran tradisi mencerminkan akulturasi budaya antara masyarakat Tionghoa dan penduduk setempat, memperkaya keragaman budaya di Indonesia.

Perayaan Imlek menandai pergantian tahun berdasarkan kalender lunar dan dirayakan berbagai tradisi khas.

Tradisi meliputi pemasangan lampion merah melambangkan keberuntungan, pertunjukan barongsai menggambarkan kegembiraan, serta pembagian angpao sebagai simbol doa kemakmuran tahun baru.

Perayaan tahun baru imlek memiliki sejarah panjang di Indonesia, mencerminkan dinamika sosial dan politik dialami komunitas Tionghoa di tanah air.

Baca Juga: Pesan Di Tahun Baru Imlek 2576, Tahun Ular Kayu Yang Menjadi Simbol Kecerdasan Dan Kesinambungan

Salah satu tradisi penting, imlek dikenal sebagai Festival Musim Semi awalnya dirayakan sebagai ungkapan syukur atas panen dan harapan rezeki melimpah pada tahun mendatang.

Tradisi berkembang seiring waktu, menjadi bagian dari budaya turut memperkaya keragaman di Indonesia.

Perjalanan perayaan imlek di Indonesia tidak selalu berjalan mulus.

Masa perayaan ini sempat dilarang, tetapi kini tradisi tersebut kembali dirayakan terbuka dan penuh semarak.

Lantas, bagaimana sejarah dan asal usul perayaan tahun baru imlek di Indonesia? Simak ulasan berikut ini.

Sejarah dan asal usul perayaan tahun baru imlek di Indonesia

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, melalui Penetapan Pemerintah 1946 No. 2/Um, hari raya tahun baru imlek kongzili diakui hari besar etnis Tionghoa.

Pengakuan ini mencerminkan penghormatan terhadap keragaman budaya ada di Indonesia.