Bisnisbandung.com - berdasarkan BMKG yang telah berhasil menyurvei dan monitoring gempa Cianjur Senin, 21/11/2022 lalu, menyatakan ada dua zona berbahaya yang harus dihindari dan tidak layak untuk dijadikan lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) warga korban gempa Cianjur.
zona berbahaya yang pertama adalah kawasan seismik aktif gempa susulan dan yang kedua adalah zona tanah lunak yang kebanyakan bangunannya mengalami kerusakan parah.
dilansir dari InfoPublik, Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG memperlihatkan sejumlah rumah yang rusak akibat gempa Cianjur dan Sukabumi serta menjelaskan empat faktor yang menjadi penyebab mengapa gempa tersebut bisa sangat merusak bangunan di Cianjur.
"kenapa gempa kemarin sangat merusak? hal ini dikarenakan, pertama faktor kedalaman pusat gempa yang dangkal yaitu sekitar 11 km dan gempa susulannya ada yang hanya 5 km,"jelasnya pada hari Sabtu 3/12/2022.
lalu faktor kedua adalah karena lokasi pemukiman warga yang berada di area tanah lunak, efeknya adalah goncangan gempa menimbulkan gelombang merambat yang membuat gempa terasa semakin kuat goncangannya.
selanjutnya faktor ketiga adalah pengaruh topografi karena lokasi gempa berada di tepi lereng menyebabkan peningkatan goncangan dan kerusakan.
Baca Juga: Heboh! Temuan Jasad Bayi Mengambang di Kali Krukut, Polisi Sigap Mencari Pelaku
faktor keempat adalah karena struktur bangunan tidak memenuhi standar keamanan gempa.
Sumber: infopublik.id
Artikel Terkait
Apindo Jabar Sayangkan Lahirnya Permenaker Nomor 18 Tahun 2022
Kadin Kota Bandung melakukan MOU dengan Enzi Limited untuk Realisasi Export Produk ke Amerika
Menhan Prabowo Subianto serahkan Bansos secara langsung ke para korban gempa Cianjur
Bertambah, Kini Korban Gempa Bumi Cianjur Mencapai 310 Jiwa
Fun Synergy Bandung Cluster, Pererat Silaturahmi Media
Program Try Out CASN Juara dari BKD Provinsi Jawa Barat Sesi 2 Semakin Diminati Peserta