Subhan pun mengatakan, masa hidup tapir yang bernama latin tapirus indicus tersebut bergantung pada habitatnya.
"Kalau di sini bisa sampai 30 sampai 40 tahun. Makanan pokoknya daun-daunan, rumput. Sekarang kita di sini kasih kangkung, kacang panjang, wortel, dan pepaya," tuturnya.
Baca Juga: PMK Serang Sapi Perah, Produksi Susu Berkurang 80%, Jabar Berlakukan Mikro Lockdown
Untuk menjaga kesehatan sang anak tapir, Subhan mengatakan, induknya diberi protein lebih banyak agar susunya mengalir karena anaknya masih menyusui.
"Kita juga kasih mereka camilan seperti daun nangka," pungkas Subhan.
Subhan menambahkan, saat ini pihaknya mencari bapak angkat untuk anak tapir tersebut, "Siapapun yang berminat memberinya nama, silakan hubungi kami," katanya.
Sementara itu, menurut Josephine ketika lahir berat sang anak tapir mencapai 5 sampai 6 kg. Tapi saat ini dirinya belum menimbang anak tapir tersebut.
"Anaknya itu kalau dipegang takut stres, jadi kita menjaga supaya indukannya juga tidak stres," ungkap Josephine.
Baca Juga: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan, Ada Kemungkinan Menular ke Manusia?
Biasanya tapir tersebut berubah warna badannya pada umur 6 sampai 8 bulan. Pada umur 2 tahun, tapir sudah mulai dewasa kelamin.
"Sebelum dewasa kelamin mereka akan kita pisahkan karena mereka satwa jenis soliter. Tapi, ini kan sama-sama betina, kalau dalam satu kandang bisa satu tempat sih gak apa-apa," ujarnya.***
Artikel Terkait
37 Ribu UMKM Masih Terdampak Pandemi Covid-19, Dekranasda Jabar Gencarkan Promosi
Golkar Jabar Targetkan Kemenangan Pemilu 2024, Kabupaten Kuningan Minimal 10 Kursi
Tahap Awal PPDB 2022 Dimulai, Ridwan Kamil Jamin Keadilan dan Kehandalannya
Ridwan Kamil Melakukan Safari Politik Jelang 2024?
PT KAI Daop 2 Bandung Tetap Wajibkan Penumpang Kereta Api Menggunakan Masker
Targetkan Jabatan Gubernur Jabar, PDIP Gencar Berkomunikasi dengan Partai Lain