Survei ini dijadwalkan rampung pada awal 2026, dan diharapkan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi populasi macan tutul jawa serta menjadi dasar bagi upaya konservasi yang lebih efektif.
“Upaya pelestarian ini tidak hanya penting untuk menyelamatkan spesies endemik Jawa, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang semakin rapuh,” ujar Johan.
Macan tutul jawa adalah simbol penting keberagaman hayati Indonesia.
Kasus di Bandung menjadi pengingat bahwa kerusakan habitat bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga ancaman nyata bagi hubungan manusia dan alam yang semakin rapuh.***