Bisnisbandung.com - Polsek Cileunyi bergerak cepat menindaklanjuti keresahan warga terkait maraknya aksi penarikan paksa kendaraan bermotor oleh pihak leasing atau yang biasa dikenal dengan sebutan mata elang (matel).
Dalam razia besar yang digelar di sepanjang Jalan Raya Cileunyi petugas berhasil mengamankan sembilan orang terduga matel beserta tujuh unit sepeda motor yang mereka gunakan untuk beroperasi.
Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Cileunyi AKP Anggy Prasetiyo, S.H., M.H.
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Soroti Upaya Israel Tutup Fakta Genosida Gaza
Ia mengatakan tindakan ini diambil setelah pihaknya menerima sejumlah laporan dari masyarakat.
Masyarakat mengaku resah dengan praktik penarikan kendaraan yang dilakukan secara sepihak dan kerap disertai intimidasi.
“Kami mendapat laporan dari warga tentang aktivitas penarikan motor oleh oknum yang mengaku dari leasing. Untuk itu kami segera lakukan penertiban agar tidak menimbulkan keresahan lebih luas,” ujar AKP Anggy.
Menurutnya para terduga pelaku diamankan di lokasi yang kerap dijadikan titik kumpul para matel.
Mereka kemudian digelandang ke Mapolsek Cileunyi untuk dimintai keterangan oleh Unit Reskrim.
Baca Juga: Bukan Sekadar Rapat Internasional, Wanda Hamidah Tegaskan Palestina Butuh Aksi Nyata
Dalam pemeriksaan awal polisi menemukan indikasi bahwa sebagian pelaku tidak memiliki surat kuasa resmi dari perusahaan pembiayaan.
Karena itu Kapolsek menegaskan akan menindaklanjuti temuan ini sesuai prosedur hukum.
“Seluruh pelaku sudah kami minta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Kalau terbukti kembali melakukan penarikan paksa tanpa dasar hukum pasti kami proses,” tegasnya.
AKP Anggy juga mengingatkan masyarakat agar tidak takut melapor bila mendapati aksi serupa di lapangan.
Baca Juga: Pakar Hukum Pidana Beberkan Pihak yang Bisa Dimintai Tanggung Jawab atas Tragedi Ponpes Al Khoziny
Artikel Terkait
Amien Rais Ledek Kapolri: Listyo Sigit Mau Berdiri Sama Tinggi dengan Presiden Prabowo?
Dikritik Emak-Emak Soal Gerakan Rp 1.000 Per Hari, Dedi Mulyadi Balas: “Ini Amal Bukan Pajak!
MBG Harus Efisien, Purbaya: Kalau Gak Terpakai, Duitnya Saya Tarik!
“Ini Bukan Takdir Tapi Kelalaian Fatal!” Rudi S Kamri Sentil Keras Soal Ambruknya Pesantren Al Khoziny
Desentralisasi atau Sentralisasi? Purbaya Tepis Tekanan Gubernur soal Anggaran
Ikrar Nusa Bhakti Ungkap Strategi Manipulasi Politik Jokowi, Publik Harus Waspada!