Beban berat dan volume kendaraan yang tak terkendali menyebabkan infrastruktur cepat rusak dan membahayakan pengendara lain terutama warga lokal yang setiap hari melewati jalur tersebut.
“Kerusakan jalan ini jelas dampaknya ke pembangunan. Anggaran daerah jadi tersedot untuk perbaikan terus-menerus. Kita enggak bisa biarkan pelanggaran seperti ini,” ujarnya.
Bupati Reynaldy berjanji akan terus memantau langsung di lapangan dan tidak akan mentoleransi pelanggaran aturan lalu lintas oleh kendaraan berat.
Ia juga meminta perusahaan logistik dan pengusaha angkutan untuk ikut mendisiplinkan para sopir agar menaati jam operasional yang telah ditetapkan.
“Saya tidak anti industri. Tapi semua harus patuh aturan. Keselamatan warga Subang dan ketertiban jalan adalah prioritas utama,” pungkasnya.***