Bisnisbandung.com - Jembatan Cijeruk yang menghubungkan wilayah Baleendah dan Bojongsoang Kabupaten Bandung dilaporkan roboh.
Jembatan Cijeruk menjadi akses alternatif warga yang padat dilalui kendaraan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung merespons cepat peristiwa tersebut.
Baca Juga: Singgung Problem Intelektual Bangsa, Rocky Gerung: Banyak Bicara, Sedikit Pikir
Menurut Dedi Mulyadi jembatan Cijeruk itu dibangun secara swadaya oleh sejumlah pihak termasuk kalangan swasta.
Dengan tujuan membantu mobilitas warga yang kerap kesulitan akibat jalur utama yang terlalu memutar.
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan "Jembatan Cijeruk itu merupakan hasil gotong royong."
"Tapi secara konstruksi tidak memadai untuk menampung kendaraan dalam jumlah besar," kata Dedi Mulyadi.
Kondisi itu lanjut Dedi Mulyadi membuat jembatan Cijeruk tak mampu menahan beban kendaraan yang terus-menerus melintas hingga akhirnya roboh.
Baca Juga: Tegaskan Perjudian Haram, MUI Tolak Legalisasi Kasino
Padahal Jembatan Cijeruk tersebut selama ini dianggap sebagai jalur tercepat bagi warga setempat.
"Jembatan Cijeruk itu jadi akses favorit warga karena lebih dekat. Tapi justru karena itu beban kendaraan jadi terlalu besar," ujarnya.
Gubernur Dedi Mulyadi menyebut telah menghubungi langsung Bupati Bandung untuk merespons cepat kejadian ini.
Ia menegaskan bahwa solusi jangka panjang adalah membangun Jembatan Cijeruk permanen dengan konstruksi yang aman.
Baca Juga: Sobary Geram Kiprah Bung Hatta Tak Tertandingi, Tapi Gibran Dinilai Terbaik?