Bisnisbandung.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi menyegel lahan eks Palaguna di pusat kota.
Langkah tegas ini diambil setelah area tersebut dinilai menjadi salah satu sumber utama kotornya Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan turun langsung ke lokasi untuk memastikan penyegelan berjalan sesuai prosedur.
Baca Juga: Pengamat Menilai Jokowi Lebih Pantas Pimpin PSI Dibanding Kaesang
Ia menyampaikan bahwa lahan eks Palaguna selama ini terbengkalai dan digunakan secara tidak sesuai aturan.
Dikutip dari instagramnya, Farhan menjelaskan "Siapapun yang memiliki tanah ini, saya ambil alih dulu karena ketidakmampuan Anda menangani tanah di sini."
"Ini jadi salah satu sumber kotornya Kota Bandung," tegas Farhan.
Farhan menyoroti keberadaan tumpukan sampah di area tersebut yang dinilai telah melanggar berbagai peraturan daerah termasuk perda ketertiban dan perda pengelolaan sampah.
"Ada tumpukan sampah di sebelah sana, ini melanggar banyak sekali perda. Jadi mulai hari ini, daerah ini akan ditutup dan disegel secara permanen," ujarnya.
Baca Juga: Grup FB Fantasi Sedarah Jadi Masalah Genting, Neno Warisman Minta Presiden dan Menteri Turun Tangan
Lebih lanjut Farhan memastikan bahwa Pemkot tidak akan segan mengambil langkah hukum.
Ia membuka opsi penindakan pidana bagi pihak-pihak yang terbukti lalai atau menyalahgunakan fungsi lahan.
"Kita akan lakukan penindakan pidana, apakah itu pidana ringan atau tidak, kita lihat perkembangannya," imbuhnya.
Selama masa penyegelan Pemkot Bandung akan melakukan pembersihan dan perbaikan agar lahan tersebut tidak lagi menjadi sumber penyakit dan kekumuhan.
Baca Juga: Pemerhati Perempuan dan Anak Ungkap Negara Perlu Kementerian Khusus untuk Urusan Mendidik Anak
Artikel Terkait
Mantan Menkominfo Budi Arie Klarifikasi Tuduhan Terima Uang Judi Online
Pandangan Buruk soal Pendidikan Barak Militer, Dedi Mulyadi: Justru Lindungi Hak Anak
Dicintai Warga Tapi Dibenci PDIP, Kisah Dedi Mulyadi Versi Ade Armando
Jokowi Rebut Peran Gibran, Begini Kritik Pedas Budayawan Mohamad Sobary
Gubernur Dedi Mulyadi Disebut Otoriter? Pengamat: Tapi Efektif dan Rakyat Suka!
Kongres PDIP Ditunda, Ada Apa? Ini Kata Pengamat Politik