Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik.
Dedi Mulyadi menyentil keras penggunaan anggaran penanganan stunting Rp 10 miliar yang dinilai tidak tepat sasaran.
Hal itu Dedi Mulyadi ungkapkan dalam acara perayaan Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi.
Baca Juga: Kapan Presiden Prabowo Buka Forum Dialog dengan Publik? Ini Kata Politisi Gerindra
Dedi Mulyadi melontarkan kritik tajam terhadap anggaran penanganan stunting senilai Rp 10 miliar yang justru digunakan untuk kegiatan rapat di hotel.
Dikutip dari youtube kompas, Dedi Mulyadi menjelaskan "Penanganan stunting Rp 10 miliar eusina naon?"
"Rapat di hotel eselon 2 jeung eselon 3 ngariung anak nu stunting mah teu kabéréskeun." ujar Dedi Mulyadi.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi juga menyoroti budaya studi banding yang dianggapnya sebagai pemborosan anggaran.
Ia menyindir para pejabat yang gemar keliling ke luar daerah dengan dalih studi banding namun tidak membawa perubahan nyata.
Baca Juga: Direktur Freedom Institute Bongkar Akar Masalah Ekonomi Sebenarnya, Donald Trump Bukan Pemicu Utama
Dedi Mulyadi mengatakan "Aya studi banding Rp 10 miliar jeung naon? Teu nyambung jeung hasilna."
"Budak sakola ogé ayeuna nyontoan hayang study tour mulu!" cetusnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti budaya studi banding pejabat yang ditiru pelajar lewat study tour yang menurutnya harus segera dihentikan
Menurut Dedi Mulyadi kebiasaan para pejabat seperti ini bisa menjadi warisan buruk bagi generasi muda.
Baca Juga: Kesempatan Indonesia Menguat! Staf Khusus Menko Perekonomian Bilang Begini