Bisnisbandung.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi demokrasi Indonesia.
Dalam kanal YouTube Keep Talking, Eep menyebut Indonesia kini tengah mengalami pembalikan demokrasi.
Eep menyebut kemunduran tersebut sebagai "warisan Jokowi" yang kini dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: Ini Dia Pre Order iPhone 16 Garansi Resmi Indonesia
"Beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami banyak kemunduran. Ini adalah gelombang sebaliknya dari demokrasi," ujar Eep.
Menurut Eep semangat reformasi 1998 yang lahir dari penolakan terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) kini justru memudar.
Ia menilai praktik KKN justru kembali menguat bahkan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir.
"Apa yang dulu kita tentang di '98 kini justru kembali hadir dalam bentuk yang lebih parah. Demokrasi yang seharusnya menolak KKN malah membuka pintu bagi itu semua," tegasnya.
Eep menyoroti bahwa kemunduran demokrasi tidak berhenti di era Jokowi.
Ia menilai kepemimpinan Prabowo yang lahir dari kontestasi 2024 justru menegaskan kelanjutan dari kerusakan tersebut.
"Prabowo sejak awal tidak menjanjikan perubahan tapi kelanjutan. Maka wajar jika apa yang terjadi sekarang lebih buruk dari sebelumnya," katanya.
Ia menambahkan dalam demokrasi kebebasan adalah nilai sakral yang tidak bisa dikompromikan.
Namun Eep menilai kebebasan saat ini tengah berada dalam ancaman serius.
Baca Juga: Geram! Ray Rangkuti Ungkap Jokowi Dilaporkan Berkali-kali, Tapi KPK Masih Bilang 'Silakan Laporkan'
Artikel Terkait
Tak Lagi Razia, Ini Cara Pramono Anung Tertibkan Pendatang Baru ke Jakarta
Diperiksa Kemendagri, Bupati Indramayu Lucky Hakim Siap Terima Sanksi Pemberhentian Sementara
Ini Penjelasan Sekjen Partai Gerindra Soal Pertemuan Prabowo-Megawati
Sosok Dedi Mulyadi di Mata Politisi Partai Gerindra
PDI-P Tak Menutup Diri, Guntur Romli Beberkan Sikap Megawati terhadap Prabowo
Perlawanan Melemah! Pengamat politik Curiga Ada Operasi Aborsi Politik