bisnisbandung.com - Pengamat politik Ray Rangkuti mengkritik dengan geram Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait lambatnya penanganan laporan-laporan yang telah diajukan soal Jokowi.
Khususnya yang berkaitan dengan dugaan korupsi yang sempat ramai diberitakan, termasuk temuan dari OCCRP.
Ray menilai KPK terkesan tidak transparan dan tidak memiliki mekanisme yang jelas untuk memberikan penjelasan kepada pelapor maupun publik terkait tindak lanjut suatu kasus.
“Bahkan respons KPK itu menurut saya agak aneh. Aneh-nya itu apa? Ketika terjadi kasus OCCRP, Pak Jokowi mengatakan:Buktikan saja,” tuturnya dilansir dari youtube Official Inews.
Baca Juga: Bukan Dishub! Ini Sosok Sebenarnya yang Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot Rp 200 Ribu
“Nah, lalu kita disambut oleh KPK, ‘Silakan laporkan.’ Sudah dilaporkan berulang-ulang itu, tapi masih diminta oleh KPK untuk, ‘Silakan dilaporkan.’”lugasnya.
Lebih lanjut, Ray menekankan bahwa laporan yang disampaikan oleh dirinya dan pihak lain, seperti yang sebelumnya dilakukan oleh akademisi Ubedillah Badrun, sudah dilengkapi dengan data dan keyakinan yang cukup kuat untuk diproses.
Namun, respons KPK yang terus-menerus meminta masyarakat untuk melaporkan kembali, tanpa penjelasan perkembangan atau status laporan yang telah ada, menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi lembaga tersebut dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Pemred Ramai Dibahas, Pengamat Politik Senior: Tapi Kenapa Jokowi ‘Dilupakan’?
Dalam pandangannya, KPK perlu menjelaskan secara terbuka apakah laporan-laporan yang telah masuk memang belum memenuhi syarat pembuktian, atau jika ada alasan lain yang membuat kasus-kasus tersebut belum ditindaklanjuti.
Tanpa adanya kejelasan ini, ia khawatir publik akan kehilangan kepercayaan terhadap independensi dan profesionalitas lembaga antirasuah tersebut.
Ray juga menyinggung soal inkonsistensi persepsi publik terhadap KPK, yang dinilainya bergantung pada kepentingan politik.
Ketika suatu kelompok merasa agendanya sejalan dengan KPK, mereka mempercayai lembaga itu.
Artikel Terkait
Jokowi Gagal! Rocky: Indonesia Nggak Siap Hadapi Guncangan Global
Bongkar Dalang Politik! Selamat Ginting: Jokowi Akan Acak-Acak PDIP Demi Amankan Diri!
Tokoh Hukum Kritik Keras Era Jokowi, Hukum Jadi Alat Kekuasaan Bukan Keadilan
Jokowi Disetarakan dengan Presiden Kenya & Nigeria, Pengamat politik: Malu Saya sebagai Bangsa
Pertemuan Prabowo dan Pemred Ramai Dibahas, Pengamat Politik Senior: Tapi Kenapa Jokowi ‘Dilupakan’?
Diam-Diam Prabowo Temui Megawati, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah: Tanda Hubungan dengan Jokowi Tak Lagi Mesra