Dalam penjelasannya Eep merujuk pada teori "gelombang demokratisasi" dari ilmuwan politik Samuel Huntington.
Ia menggambarkan bahwa Indonesia, yang pernah menjadi bagian dari gelombang ketiga demokrasi kini justru mengalami "gelombang pembalikan".
"Kalau Huntington masih hidup mungkin ia akan menulis buku baru: gelombang ketiga pembalikan demokrasi. Dan Indonesia akan menjadi salah satu kasus utama," kata Eep.
Baca Juga: PDIP Berpotensi Masuk Kabinet? Prof Siti Zuhro: Prabowo Pemimpin yang Merangkul Semua Golongan
Eep memperingatkan bahaya demokrasi prosedural yaitu demokrasi yang hanya mengandalkan pemilu sebagai legitimasi tanpa substansi kebebasan, partisipasi, dan akuntabilitas.
"Pemilu semata tak cukup. Justru pemilu sering digunakan sebagai justifikasi kekuasaan yang anti-demokratis," tegasnya.
Dalam pernyataannya Eep juga menyoroti pernyataan Jokowi yang menyebut "biarkan anjing menggonggong" saat merespons gelombang demonstrasi mahasiswa.
Ia menilai pernyataan itu mencederai semangat partisipasi rakyat dalam demokrasi.
Baca Juga: Bukan Sekadar Strategi Politik Elitis, Pertemuan Megawati dan Prabowo Dinilai Genuine
"Pernyataan itu tidak layak diucapkan oleh seorang Presiden terhadap warganya sendiri. Itu bentuk pelecehan terhadap hak partisipasi warga negara," ujarnya.
Eep juga menyinggung lemahnya mandat dan akuntabilitas publik serta makin menurunnya kualitas perwakilan rakyat.
Menurutnya semua itu menjadi tanda nyata kemunduran demokrasi.
Menutup pernyataannya Eep menyerukan pentingnya mendorong gelombang baru demokratisasi.
Menurutnya hanya demokrasi yang mampu menjaga martabat manusia dibandingkan dua sistem lainnya: otoritarianisme dan totalitarianisme.
Baca Juga: Bukan Pencitraan! Politisi Gerindra Ungkap Dedi Mulyadi Gubernur yang Siap Pakai
Artikel Terkait
Tak Lagi Razia, Ini Cara Pramono Anung Tertibkan Pendatang Baru ke Jakarta
Diperiksa Kemendagri, Bupati Indramayu Lucky Hakim Siap Terima Sanksi Pemberhentian Sementara
Ini Penjelasan Sekjen Partai Gerindra Soal Pertemuan Prabowo-Megawati
Sosok Dedi Mulyadi di Mata Politisi Partai Gerindra
PDI-P Tak Menutup Diri, Guntur Romli Beberkan Sikap Megawati terhadap Prabowo
Perlawanan Melemah! Pengamat politik Curiga Ada Operasi Aborsi Politik