Direktur Freedom Institute Bongkar Akar Masalah Ekonomi Sebenarnya, Donald Trump Bukan Pemicu Utama

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 21:45 WIB
Isu Ekonomi dan Korupsi Jadi Topik Utama Kampanye Pemilu 2024 (pexels.com/Ahsanjaya)
Isu Ekonomi dan Korupsi Jadi Topik Utama Kampanye Pemilu 2024 (pexels.com/Ahsanjaya)

 bisnisbandung.com - Di tengah ketegangan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat yang dipicu oleh kebijakan tarif proteksionis Donald Trump.

Direktur Freedom Institute Rizal Mallarangeng menegaskan bahwa tantangan utama Indonesia bukan sekadar figur Trump.

 Melainkan persoalan mendasar dalam struktur ekonomi domestik, khususnya pada aspek produktivitas dan daya saing industri nasional.

“Problem kita paling fundamental adalah productivity dan hubungannya dengan middle income trap,” bebernya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews.

Baca Juga: PDI-P Tak Menutup Diri, Guntur Romli Beberkan Sikap Megawati terhadap Prabowo

Rizal menyampaikan bahwa langkah negosiasi dagang Indonesia ke Washington sebaiknya difokuskan pada strategi praktis yang dapat langsung dieksekusi, seperti mengalihkan sebagian pembelian minyak bumi dari negara lain ke Amerika Serikat.

 Langkah ini dinilai sebagai upaya cepat untuk mengurangi surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS tanpa mengganggu anggaran dalam negeri.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penyesuaian tarif terhadap barang-barang impor dari AS, mengikuti praktik negara lain seperti Vietnam yang menetapkan tarif 0 persen untuk beberapa komoditas.

Baca Juga: Baru 413 RW Kelola Sampah, Wali Kota Bandung Farhan Dapat PR dari Gubernur Dedi Mulyadi

 Penyesuaian ini dinilai bisa menjadi poin tawar penting dalam proses negosiasi bilateral yang sedang dirancang pemerintah Indonesia.

Namun, di luar dinamika teknis tersebut, Rizal menyoroti bahwa sistem pengambilan keputusan di AS saat ini sangat bergantung pada satu figur politik, yaitu Donald Trump.

 Hal ini dinilai memperumit proses diplomasi karena struktur pemerintahan AS sendiri belum solid dalam memberikan kepastian pada negosiasi internasional.

Menurut Rizal, situasi global saat ini seharusnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk mempercepat reformasi ekonomi, terutama dalam meningkatkan produktivitas industri nasional.

Baca Juga: HUT ke-77 Subang, Dedi Mulyadi: Tata Ruang Amburadul, Saatnya Ngabret!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X