Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 22:30 WIB
Fithra Faisal Hastiadi, Ekonom UI (Tangkap layar youtube tvonenews)
Fithra Faisal Hastiadi, Ekonom UI (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi global yang menekan, masyarakat kerap bertanya-tanya: apakah Indonesia sedang dalam krisis atau hanya dalam tekanan sesaat?

Menjawab hal ini, Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengungkap tiga indikator utama yang bisa digunakan masyarakat untuk membaca kondisi ekonomi secara sederhana, simak berikut ini:

1. Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Indikator pertama adalah angka pertumbuhan ekonomi. Dalam pandangan Fithra, Indonesia masih berada dalam jalur pertumbuhan yang relatif aman.

Baca Juga: Tikus Minggat! Prabowo Janji Kirim 1.000 Burung Hantu ke Petani

“Yang pertama dari sisi pertumbuhan ekonomi, ya. Tahun lalu kita masih, untungnya, masih bisa tumbuh di atas 5%,” jelasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV.

Meskipun ada perlambatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun lalu masih berada di atas 5 persen.

Ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi krisis besar seperti tahun 1998, di mana pertumbuhan justru terkontraksi tajam hingga dua digit negatif. Artinya, meski kondisi saat ini tidak ideal, belum bisa disebut sebagai krisis ekonomi.

2. Tingkat Pengangguran dan PHK

Indikator kedua adalah tingkat pengangguran dan data pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: Airlangga Ungkap Arahan Prabowo Hadapi Tarif 32% Trump, Negosiasi Bukan Retaliasi!

Tekanan terhadap industri akibat volatilitas nilai tukar rupiah membuat banyak sektor produksi mengalami peningkatan biaya operasional. Akibatnya, terjadi gelombang PHK yang mulai terasa di awal tahun ini.

“Dan memang, data pengangguran sampai awal tahun ini sudah 60.000 yang di-PHK, ya,” ujarnya.

Data menunjukkan lebih dari 60.000 pekerja telah di-PHK dan diperkirakan bisa mencapai 300.000 orang sepanjang tahun ini.

Meski angka pengangguran resmi tidak melonjak drastis karena banyak mantan pekerja beralih ke sektor informal, daya beli mereka umumnya menurun drastis.

Baca Juga: Ady bersama putrinya merilis single Kesini Dekat-Dekat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X