Bisnisbandung.com - Puluhan siswa SMAN 4 Karawang menggelar aksi protes setelah gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Masalah ini mencuat akibat keterlambatan entri data nilai yang membuat mereka tidak eligible untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.
Menanggapi hal ini Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi turun tangan untuk mencari solusi bagi para siswa yang dirugikan.
Baca Juga: ‘RIP Hukum Tata Negara’ Dosen ITB Ardianto Satriawan Soroti Kebijakan Diubah Seenaknya
Permasalahan ini bermula dari keterlambatan finalisasi data oleh pihak sekolah.
Dalam youtube Dedi Mulyadi, Kepala Sekolah SMAN 4 Karawang menjelaskan bahwa hanya satu orang staf yang memegang akses untuk entri nilai sehingga proses input menjadi tidak efisien.
Selain itu adanya libur panjang juga menghambat penginputan data secara tepat waktu.
"Saya kaget ternyata password hanya dipegang satu orang sehingga yang lain tidak bisa membantu. Akibatnya finalisasi data tidak bisa dilakukan tepat waktu," ungkap Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Tegas! Isu Jokowi Cawe-Cawe Hanyalah Hoax Ungkap Dedy Nur Palakka
Para siswa yang merasa dirugikan pun melakukan aksi protes.
Mereka mengaku sudah bekerja keras meraih prestasi selama tiga tahun namun akhirnya kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP akibat kesalahan administratif sekolah.
Melihat kondisi ini Dedi Mulyadi langsung turun tangan.
Ia meminta pihak sekolah untuk segera memperbaiki sistem pengelolaan data agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Minimal harus ada enam orang yang menangani entri data bukan hanya satu. Kalau hanya satu orang pasti rawan keterlambatan dan kesalahan," tegas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Cara Jitu Mencegah Pergaulan Bebas