Bisnisbandung.com - Pengamat politik Hendri Satrio kembali melontarkan kritik pedas terhadap era pemerintahan mantan Presiden Jokowi.
Dalam YouTube Jangkrik Bos Ala Hensa, Hendri Satrio menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai makin menyulitkan rakyat kecil.
Hendri Satrio bahkan menyebut Jokowi sebagai "buta mata, tuli telinga" terhadap penderitaan rakyat.
Baca Juga: Nasib Freelancer vs Karyawan Tetap, Raymond Chin Soroti Tren Masa Depan
Salah satu sorotan utama Hendri Satrio adalah soal pagar laut yang belakangan ramai diperbincangkan.
Hendri Satrio menilai bahwa pemasangan pagar di beberapa kawasan pesisir menandakan adanya upaya privatisasi wilayah yang seharusnya milik rakyat.
"Kalau sudah di pagar-pagar gitu mah udah ketahuan mau dijual," ujar seorang narasumber dalam video tersebut.
Persoalan ini menambah panjang daftar kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Setelah sebelumnya muncul kontroversi terkait proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dianggap hanya menguntungkan segelintir elite.
Baca Juga: Mengapa Mencari Kerja Semakin Sulit? Ini Akar Masalahnya!
Hendri Satrio juga menyinggung isu penegakan hukum yang dianggap tidak adil.
Ia membandingkan bagaimana rakyat kecil yang mencuri ayam bisa langsung dihajar massa sementara para koruptor justru diperlakukan lebih lembut.
"Orang kecil kalau maling ayam enggak ngaku, dipukulin. Koruptor enggak ngaku, ya pukulin aja," ujarnya.
Menurutnya sistem hukum di Indonesia masih jauh dari kata adil.
Baca Juga: Negara Lain Perang AI, Bagaimana Nasib Indonesia? Chandra Putra Negara Soroti Karya Anak Bangsa
Artikel Terkait
Bahlil Gagal Total! Rocky Gerung: Antrian Gas LPG Subsidi 3 kg, Rakyat Menjerit!
Tantangan Polri di Era Prabowo, Mahfud MD: Evaluasi Kepemimpinan Harus Segera Dilakukan
Kematian Nenek Akibat Antri Gas 3 KG, Rudi Kamri: Menteri Bahlil Harus Bertanggung Jawab
Jokowi Kendalikan Menteri dengan Ketenangan, Pangi Syarwi: Prabowo Waspadai Menteri "Liar"
LPG 3 KG Langka, Awalil Rizky: Transisi Kebijakan Kurang Smooth, Ya Jelas Rakyat Susah
Tak Seperti Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi Ogah Seremonial Cukup Gunting Pita dan Makan Timbel